CALEG GOLKAR

Bupati Apresiasi Workshop Foto Jurnalistik PWI Asahan

KISARAN (medanbicara.com) – Pemerintah Kabupaten Asahan mengapresiasi dan mendukung penuh Workshop Foto Jurnalistik diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Asahan. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan lebih meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas kejurnalisan.

Demikian sambutan Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP dibacakan Kepala Bidang Media Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Asahan, Arbin Ariyadi Tanjung saat membuka acara bertema “Per­kem­­ba­ngan Foto Jurnalistik di Zaman Di­gi­tal” itu, Sabtu (05/05/18) di Aula Hotel Antariksa Kisaran.

Workshop menghadirkan nara­sum­ber Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Sumatera Utara Rahmad Suryadi, Ketua PWI Asahan Indra Sikoembang dan dari Dinas Kominfo Asahan diwakili Kabid Media Arbin Ariyadi Tanjung.

Ketua PWI Asahan Indra Sikoem­bang mengatakan, seiring kemajuan tek­nologi, media merupakan salah satu yang berkembang secara dinamis. De­ngan mulai bergesernya minat media cetak menjadi media online.

“Sama kita ketahui, kalau dulu cara pe­nulisan berita dengan menggunakan alat mesin tik dengan berkembangnya za­man berubah penulisan dengan meng­gunakan komputer model tabung dan terus berkembang saat ini sudah meng­gunakan laptop maupun handpone android," ujar Indra.

Diharapkannya, para peserta agar terus meningkatkan teknik pe­ngam­bilan foto jurnalistik di zaman digital ini. "Sekarang kita sudah mudah cara pe­ngiriman berita dan foto dengan meng­gunakan email. Maka wartawan harus memiliki email," tukas Indra.

Sementara Ketua PFI Sumut, Rahmad Suryadi menjelaskan, dalam pengambilan foto ada dua pendekatan foto direncanakan dan tidak direncanakan. Yang direnca­na­kan seperti foto untuk kegiatan po­litik, ekonomi, olahraga, seni dan lain­nya. "Seperti acara seremonial itu foto sudah direncanakan dari sisi mana yang mau diambil untuk dimuat di koran," ungkapnya.

Sedangkan foto yang tidak direnca­na­kan, katanya lagi, adalah foto yang tidak bisa diatur oleh sang foto­grafer. Seperti kecelakaan, gempa bumi atau sering disebut spot news. Un­tuk itu diperlukan kecepatan dan ke­cekatan fotografer sehingga bisa meng­hasilkan foto-foto yang baik. "War­tawan harus bisa mengambil foto yang tidak direncanakan mendadak," ujar Rahmad.(Yahya)

Mungkin Anda juga menyukai