CALEG GOLKAR

GOJEK Masuk Kota Kisaran, Kota Ketiga di Sumatera Utara

Driver GOJEK membagikan brosur di Tuga Kota Kisaran. (ist)

KISARAN (medanbicara.com)-GO-JEK, on-demand apps terdepan dan terbesar di Indonesia kini hadir di Kota Kisaran, Sumatera Utara pada penghujung tahun 2018. Kisaran menjadi kota operasi ketiga di Sumatera Utara setelah Medan dan Pematang Siantar, dan menjadi salah satu dari 167 kota dan kabupaten di Indonesia yang menikmati layanan GO-JEK.

Kehadiran GO-JEK di ibu kota Kabupaten Asahan ini ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan berbagai layanan seperti transportasi, logistik, dan layan-antar makanan dengan mudah, dan di saat yang sama juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja sektor informal serta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui teknologi.

“Kami merasa bersyukur dan bangga dapat melayani kebutuhan masyarakat Asahan dengan berbagai layanan GO-JEK. Sebagai penyedia layanan berbasis aplikasi terdepan di Indonesia, GO-JEK memiliki misi untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui inovasi digital. Misi tersebut juga yang kami bawa dalam perluasan layanan GO-JEK ke Kisaran, dan kami berharap semakin banyak masyarakat serta mitra UMKM dan driver di Sumatera Utara yang merasakan dampak positif kehadiran layanan kami, termasuk dalam meningkatkan perekonomian daerah. Hal ini sejalan dengan sambutan baik terhadap kehadiran GO-JEK yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan yang berharap kehadiran GO-JEK dapat berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” ujar Regional Head Corporate Communications GO-JEK untuk Sumatera, Teuku Parvinanda.

Pria yang akrab disapa Andri tersebut mengaku, selain Kisaran, wilayah operasional GO-JEK yang juga baru diluncurkan di wilayah Sumatera Utara pada bulan Desember 2018 adalah Tanjung Balai dan Tebing Tinggi.

Sebagai bagian dari perkenalan hadirnya layanan GO-JEK kepada masyarakat Kisaran, di awal bulan ini mitra dan staf GO-JEK bersama-sama membagikan flyer di berbagai titik kota, termasuk di alun-alun kota saat kegiatan Car Free Day tanggal 9 Desember lalu.

Ahmad Khuzairi Nasution, Supervisor Operasional GO-JEK di Kisaran menceritakan bahwa saat ini ada tiga layanan GO-JEK yang dapat dinikmati yaitu Go-Ride, Go-Food dan Go-Send.

“Di Kisaran, para mitra driver GO-JEK siap memberikan pelayanan terbaik mereka melalui jasa GO-RIDE, yaitu layanan transportasi roda dua. Layanan pesan antar makanan GO-FOOD dan layanan pengantaran dokumen dan barang dalam kota GO-SEND juga sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sejak awal bulan ini,” katanya.

Sebagai bentuk tali kasih, para mitra dan staf GO-JEK juga mengadakan kegiatan Jumat Berbagi perdana dengan memberikan sembako ke Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Kisaran pada tanggal 12 Desember lalu. Dalam kunjungan tersebut, para mitra berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan. Kegiatan ladang amal ini rencananya dilaksanakan tiap dua minggu sekali, sejalan dengan visi GO-JEK untuk memberikan dampak positif sosial sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia.

Komitmen GO-JEK dalam mendorong kesejahteraan mitra terbukti turut berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2017 mengungkapkan GO-JEK telah berkontribusi Rp 9,9 triliun per tahun untuk ekonomi nasional dari penghasilan mitra pengemudi dan mitra UMKM. Kontribusi ini dihitung berdasarkan selisih penghasilan mitra setelah dan sebelum bergabung dengan ekosistem GO-JEK.

Hasil riset LD FEB UI terhadap mitra pengemudi roda dua yang ada di Kota Medan mengungkapkan bahwa GO-JEK berkontribusi sebesar Rp 216 milyar per tahun ke ekonomi Medan dari penghasilan mereka. GO-JEK juga mengurangi tekanan pengangguran dengan memperluas kesempatan kerja, terutama untuk mereka dengan tingkat pendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi/sekolah tinggi. Hasil riset juga mengungkapkan bahwa rata-rata penghasilan mitra pengemudi roda dua GO-JEK lebih tinggi dari upah minimum regional kota Medan. Dimana, rata-rata penghasilan mencapai Rp 3,37 juta per bulan.

Untuk mitra UMKM, hasil riset ini menunjukkan bahwa keberadaan layanan GO-FOOD dari GO-JEK mendukung para UMKM di Medan untuk go online, meningkatkan volume transaksi mitra UMKM, membuka akses langsung ke pasar (konsumen) serta meningkatkan aset usaha. Diperkirakan terdapat tambahan Rp 118 miliar per tahun yang masuk ke ekonomi Medan dari penghasilan mitra UMKM GO-FOOD.

“Untuk itu kami berharap dengan beroperasinya GO-JEK di Kisaran akan lebih banyak lagi pengusaha mikro seperti mitra driver GOJEK dan UMKM di Sumatera Utara yang merasakan manfaat aplikasi karya anak bangsa ini,” kata Andri.

Hingga kini, aplikasi GO-JEK saat ini telah didownload sebanyak lebih dari 108 juta kali. Sebagai penyedia layanan, GO-JEK telah menghubungkan lebih dari satu juta mitra driver, lebih dari 300.000 mitra usaha penjual makanan (merchant), serta lebih dari 30.000 penyedia layanan lainnya dengan konsumen di seluruh Indonesia.
Warga Asahan dapat menikmati berbagai layanan GOJEK dengan mengunduh aplikasi GOJEK di PlayStore atau AppStore, kemudian melakukan registrasi sebagai pelanggan. Untuk melakukan pemesanan layanan, pelanggan dapat memilih layanan lewat menu utama di aplikasi GO-JEK dan mengisi data yang dibutuhkan, seperti informasi tempat penjemputan dan tempat tujuan.

GOJEK merupakan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terdepan di Indonesia, yang hadir menawarkan berbagai layanan mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar makanan, dan berbagai layanan on-demand lainnya. GOJEK berhasil menjadi penghubung antara seluruh penggunanya dengan lebih dari 1 juta mitra driver, lebih dari 300.000 mitra usaha penjual makanan (merchant), serta lebih dari 30.000 penyedia layanan lainnya.

Fokus utama GOJEK adalah memberdayakan para pekerja sektor informal di Indonesia. Dengan bergabung bersama GOJEK, mitra dapat memiliki akses kepada layanan jasa keuangan seperti tabungan, asuransi, KPR dan cicilan terjangkau.

Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2017 mengungkapkan GOJEK telah berkontribusi Rp 9,9 triliun per tahun untuk ekonomi nasional dari penghasilan mitra pengemudi dan mitra UMKM. Sumbangan ini dihitung berdasarkan selisih penghasilan mitra setelah dan sebelum bergabung dengan ekosistem GOJEK.

Seluruh aktivitas operasional GOJEK berlandaskan pada tiga nilai inti: speed (kecepatan), innovation (inovasi), dan social impact (dampak sosial). Per bulan Oktober 2018, aplikasi GOJEK telah diunduh lebih dari 108 juta kali oleh para pengguna GOJEK. Hingga kini, GOJEK telah beroperasi di 167 kota dan kabupaten di Indonesia. Aplikasi GOJEK tersedia untuk diunduh melalui iOS dan Android. (rel)

Mungkin Anda juga menyukai