CALEG GOLKAR

Ayo Tertib Berlalulintas, 9-22 Mei Ops Patuh 2017 Digelar

MEDAN (medanbicara.com) – Polda Sumut menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi (Ops) Patuh 2017 di Lapangan Benteng, Medan, Selasa (9/5).

Dalam apel tertib berlalulintas yang dilangsungkan selama 14 hari sejak 9 – 22 Mei itu langsung dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi.

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi sebagai Inspektur Upacara (Irup) menyampaikan, digelarnya Apel Operasi Patuh 2017 tersebut karena alasan berbagai persoalan dalam bidang lalulintas mengalami perkembangan cepat dan dinamis.

Hal tersebut dikatakan Tengku Erry merupakan konsekuensi dari meningkatnya jumlah kenderaan bermotor dan populasi penduduk yang memerlukan alat tranportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

IMG-20170509-WA0018

Terlebih di era digital sekarang ini masyarakat bisa dengan mudah memilih sarana angkutan publik hanya dengan handphone.

Atas modernisasi tersebut menurutnya perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas dan instansi terkait lain agar mampu mengantisipasi segala dampak yang timbul dari modernisasi tranportasi tersebut.

"Sesuai Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan angkutan jalan, beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penerapannya, yang pertama untuk mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, kelancaran serta ketertiban berlalulintas. Kemudian yang kedua adalah untuk Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalulintas," ujarnya.

Lebih lanjut tujuan ketiga dan keempat dalam penerapan UU No 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan angkutan jalan adalah untuk Membangun budaya tertib berlalu lintas serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik. 

"Keempat poin ini merupakan hal yang kompleks dan tidak bisa ditangani Polantas sendiri, melainkan sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi hal yang sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya tertib berlalulintas," tegasnya.

IMG-20170509-WA0015

Ditambahkannya, Polantas sebagai pelaksanakan undang-undang memiliki fungsi mengedukasi, engineering (rekayasa), enforcement (penegakkan hukum), identifikasi dan registrasi pengemudi dan kenderaan bermotor.

Selain itu juga merupakan pusat K3I (komunikasi, koordinasi, komando dan kendali serta informasi). Salah satu hal yang menjadi fokus perhatian adalah keselamatan bagi pengguna jalan dalam hal lalulintas sebagai urat nadi kehidupan serta cermin budaya bangsa dalam tingkat modernitas.

Perlunya formulasi meretas persoalan Keselamatan dalam berlalu lintas  yang kerap diabaikan bahkan dianggap tidak penting oleh pengguna lalulintas juga tengah dibahas sejumlah stakeholder terkait mengenai berlalulintas tak terkecuali pengamat maupun pihak swasta lain.

Pembahasan tersebut mengacu pada jumlah kecelakaan yang tercatat dalam Operasi Patuh 2016 sebanyak 2.542 kejadian mengalami peningkatan 132 kejadian atau 5% dibanding tahun 2015 yang tercatat sebanyak 2.410 kejadian. Dari jumlah itu korban meninggal dunia pada Operasi Patuh 2016 sebanyak 412 orang,  sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 488 orang.

Untuk korban luka berat  tercatat 724 orang dam mengalami peningkatan sebanyak 56 orang atau 8% dibanding priode tahun 2015 sebanyak 688 orang. Sedangkan jumlah pelanggaran lalulintas pada Operasi Patuh 2016 tercatat mencapai 750.107 pelanggaran dan meningkat 18% dari tahun 2015 dengan jumlah tilang 62.161 lembar dan teguran 12.034 teguran.

IMG-20170509-WA0013

Berkaitan persoalan tersebut, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel memjelaskan, pelaksanaan operasi tersebut menitikberatkan kepada penegakkan hukum dalam rangkat meningkatkan kepatuhan masyarakat, bukan untuk menebarkan ketakutan masyarakat.

"Saya mohon kepada masyarakat Medan dan Sumut, mari kita patuhi peraturan lalu lintas untuk jadi pelopor kepatuhan dan kesalamatan lalu lintas. Operasi ini digelar bukan untuk membuat takut masyarakat kepada petugas dan mematuhi lalu lintas karena takut ditilang," jelas Rycko.

Kapoldasu berharap operasi tersebut mampu merubah budaya masyarakat menjadi  lebih tertib berlalu lintas. Kepatuhan yang menjadi kebutuhan setiap pengendara.

"Salah satu wujud nyata dari budaya tertib yaitu patuh ketika berlalu lintas. Lengkapi kendaraan dan dokumen kendaraan, patuhi aturan sehingga dapat menekan angka kecelakaan," sebutnya. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai