CALEG GOLKAR

Gawat! Banyak Penampungan CPO Ilegal di Labusel, Sopir Dipaksa ‘Kencing’ Dikasih Duit

Satu penampungan CPO ilegal di Labusel. (ars)

LABUSEL (medanbicara.com)-Gawat! Penampungan Crude Palm Oil (CPO) ilegal makin marak di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumut. Bahkan, penampungan CPO ilegal tersebut dekat dengan kantor polisi.

Pantauan wartawan Sabtu (15/9/2018) di lokasi, satu unit truk berwarna hijau bermuatan CPO dari arah Pekan Baru masuk ke lokasi penampungan itu untuk mencurahkan isi tangki dalam jumlah tertentu, dipandu beberapa orang yang diduga sebagai pengusaha penampung CPO ilegal dan anggotanya.

Lokasi yang kerap disebut sebagai kandang motor itu, sengaja ditutupi dengan terpal berwarna biru. Di sana terlihat sebuah tangki yang diduga sebagai tempat penyimpanan CPO yang dicurahkan para sopir truk dengan bayaran sejumlah uang dari si pengusaha penampung CPO tersebut.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, pengusaha penampungan CPO ilegal tersebut setiap hari beroperasi dengan cara main paksa terhadap para sopir truk pengangkut CPO yang melintas di jalan itu agar mencurahkan isi tangkinya alias 'kencing'.

Informasi dirangkum, menyebutkan, ada 2 Lokasi kegiatan tempat penampungan CPO ilegal pertama gudang penampungan CPO di sekitar Desa Sosopan, Kecamatan Kota Pinang dekat tower tidak jauh dari rumah Dinas Wakil Bupati Labusel.

Satunya lagi di sekitar Kandang Motor Dusun Cikampak, Desa Aekbatu, Kecamatan Torgamba. Di sana disebut-sebut dijadikan sebagai lokasi pengumpul CPO yang diambil dari truk tangki berasal dari Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas.

Warga menyebut, adapun big bos alias bos besar dari usaha yang telah beroperasi selama 2 pekan itu adalah berinisial UR.

Kapolsek Torgamba, AKP GM Siagian saat dikonfirmasi via telepon Sabtu (15/9/2018) mengaku tidak mengetahui beroperasinya penampungan CPO ilegal yang hanya berjarak 500 meter dari kantornya itu.

"Nggak tahu aku itu. Aku lagi di Toba menghadiri pesta," ujarnya dari seberang telepon. (ars)

Mungkin Anda juga menyukai