CALEG GOLKAR

Kapolres DS Pastikan Tak Ada Ancaman Bom Di Kualanamu

Kapolres Deliserdang Akbp Robert Da Costa pantau langsung area yang diancam bom

KUALANAMU (medanbicara.com) – Kapolres Deliserdang AKBP, Robert Da Costa langsung turun memantau BRI Lounge area Blue Sky di terminal keberangkatan domestik Bandara Kualanamu yang mendapatkan teror bom dari pria penelepon gelap pada Rabu (16/11) sekira pukul 11.40 WIB.

Robert Da Costa didampingi Kasubbag Humas Polres Deliserdang AKP M Agustiawan menerangkan, Tim Jibom Sat Brimob Poldasu yang tiba sekira pukul 13.00 WIB langsung melakukan melakukan pemeriksaan dan penyisiran terhadap tempat-tempat yang dicurigai di Bandara Kualanamu dipimpin Ipda Roni Sarko beserta 10 anggotanya.

Ditegaskannya, dari hasil penyisiran dan pemeriksaan Tim Jibom Brimob Poldasu, Bandara Kualanamu dinyatakan clear atau bersih tidak ditemukan benda mencurigakan ataupun bom. “Tidak ditemukan benda mencurigakan ataupun bom, untuk pelaku yang menelepon masih dilakukan penyelidikan oleh Satreskrim Polres Deli Serdang,” katanya.

Sementara itu, Yoga Ariyanantha yang pertamakali menerima telepon dari orang yang tidak dikenal tersebut adalah temannya Yossy. Baru kemudian telepon kedua dirinya yang menerima.

“Dua kali ancaman bom. Telepon pertama Yossy, karena Yossy takut, telepon dimatikannya. Baru telepon kedua saya angkat dengan perkataan yang sama,” jelasnya.

Katanya, percakapan hanya sebentar. “Selamat siang pak. Mohon maaf saya sudah pasang bom di dalam blue skay. Dan saya diupah Rp3 juta,” ujarnya menirukan perkataan penelpon gelap tersebut.

Ketika ditanya darimana, dan maksudnya, telepon langsung dimatikan. “Dari bahasa pelaku, penelepn gelapnya adalah berjenis kelamin laki-laki,” terangnya.

Namun Yoga mengaku tidak mengenal logat bahasa laki-laki tersebut.

Sementara itu General Manajer (GM) PT AP II Cabang Bandara Kualanamu, Iwan Khirhadianto menjelaskan pelaku teror itu mungkin hanya iseng, mencoba mengacaukan suasana bandara. Padahal sangat sulit dan tidak akan bisa lewat bom ke area tersebut, karena pemeriksaan yang berlapis.

“Mungkin hanya iseng, sehingga coba-coba mengancam. Buktinya setelah disterilisasi petugas tidak ditemukan bom. Namun demikian kita tetap waspada sehingga diturunkan petugas penjinak bom,” tegasnya.(*)

Mungkin Anda juga menyukai