CALEG GOLKAR

Alamak! Gubsu 2 Kali ‘Skakmat’ Bupati Karo di Acara Seremoni, Ini Kata Edy Rahmayadi…

Edy Rahmayadi dan Bupati Karo, Terkelin Brahmana, saat acara seremoni pelepasan pengiriman sayur kubis yang telah disusun dalam kontainer, untuk dikirim ke Malaysia oleh PT Juma Berlian Exim Gudang Karona, di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (28/2/2019). (ist)

KARO (medanbicara.com)-Ada dua ‘skakmat’ Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi kepada Bupati Karo, Terkelin Brahmana, saat acara seremoni pelepasan pengiriman sayur kubis yang telah disusun dalam kontainer, untuk dikirim ke Malaysia oleh PT Juma Berlian Exim Gudang Karona, di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (28/2/2019).

Yang pertama, menurut Edy, kegiatan pelepasan ini tidak seharusnya dihadiri Gubernur. Kepala desa pun bisa melakukan hal ini jika hanya untuk melepas keberangkatan kontainer yang berisi kubis ke Malaysia.

“Kalau hanya tadi melepas saja, tidak usah gubernur datang, kepala desa juga mampu dan bisa,” sebutnya.

Yang kedua, saat Bupati Terkelin mengatakan, jika kemampuan kepala dinasnya perlu diuji dan dikaji. “Jika tidak mampu bekerja, langsung diganti saja,” ujar Edy mengomentari.

Namun begitu dalam kata sambutannya, Edy mengatakan kegiatan itu juga merupakan bagian dari program Nawacita untuk meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional. Sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa di Asia lainnya. Serta dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomis domestik.

“Salah satunya di Kabupaten Karo ini produksi yang diunggulkan di bidang pertanian seperti kubis,” ujarnya, di sela-sela kegiatan diidampingi Bupati Karo dan Wakilnya Cory Seriwaty Br Sebayang, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprovsu, M Azhar Harahap, Dirjen Hortikultura Suwandi, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Ali Jamil.

Gubsu juga berpesan, agar Bupati Karo mengambil langkah konkret untuk mengatasi turunnya harga kubis maupun harga komoditas lainnya seperti wortel, cabai, tomat, brokoli.

“Tinggal ngomong ke saya, biar kita carikan solusi, jika Pemkab Karo tidak bisa menaikkan harga kubis. Oleh sebab itu, tak lupa juga saya ucapkan apresiasi dan terima kasih kepada rakyat saya. Tanpa campur tangan rakyat, ekspor kubis ini todak dapat berjalan lancar. Ke depannya, saya dan Bupati akan membantu sesuai apa yang bisa kami bantu. Sekarang ini, kita jangan main-main lagi. Kencangkan ikat pinggang, lakukan sinergitas maka masyarakat semakin maju dan sejahtera,” ujar Edy Rahmayadi.

Gubsu menambahkan, jika Pemprovsu akan terus membantu Pemkab Karo terkait alat-alat pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Alat dryer (pendingin) dan gold stroage (ruang pendingin) akan kita tampung dananya di Perubahan APBD Provinsi. Dengan syarat mencarikan dulu lokasi tempat pembangunan pengadaan kedua alat tersebut,” imbuh Gubsu mengakhiri.

Sementara Bupati Karo Terkelin Brahmana pada kesempatannya menyampaikan kata sambutan mengucapkan terimakasih kepada Gubsu yang sudah meluangkan waktu hadir pada kegiatan tersebut. Kehadiran Gubsu merupakan suatu kehormatan yang luar biasa bagi masyarakat Karo, khususnya masyarakat di Desa Lambar.

Bupati menyebutkan, jika sayuran kubis sangat diakui kualitasnya di luar negeri dan pantas diperhitungkan daya saingnya. Sebab komoditas kubis merupakan produk pertanian yang unggul, bernilai dan diminati.

“Ke depannya Pemkab Karo akan menggelar rapat dengan teknis terkait. Sesuai arahan Pak Gubsu tadi, agar ada strategi menaikkan harga kubis yang saat ini berkisar Rp500-700/Kg. Sebab hal ini sangat membutuhkan proses, jika belum ada jalan solusi, maka dari itu kita tetap akan bekordinasi dengan Bapak Gubsu ke depan nantinya,” ujar Terkelin.

Ia juga mengakui, apa yang dikatakan Gubsu tadi terkait beberapa OPD Pemkab Karo yang tidak mampu dalam tugasnya salah satunya terkait mendorong ekspor komoditas kubis dan komoditas lainnya.

“Masukan Gubsu untuk mengganti OPD yang tak mampu akan kita evaluasi. Pemkab Karo juga membutuh OPD yang bekerja maksimal, jika ini sudah terlaksana maka saya optimis masyarakat saya akan makmur dan sejahtera,” tutup Terkelin.

Usai kegiatan, pengusaha kubis PT Juma Berlian Exim melalui Kepala Gudang Anta Ginting (42) didampingi manajer pemasaran pengendalian Susi beru Ginting jika pengiriman kubis ke Malaysia dan Taiwan sudah ada ikatan kontrak.

Sehingga dalam kerjasama ini, kita harus memenuhi target pengiriman kubis setiap harinya, minimalnya dalam sebulan harus ada 10 kontainer ke Malaysia sesuai permintaan yang tertuang dalam kontrak.

“Selain itu, ke Negara Taiwan juga harus ada pengiriman Kubis minimal dalam sebulan harus ada 5 kontainer. Bedanya, kalau ke Malaysia harus kubis bulat putih. Sedangkan ke Taiwan kubis bersayap, artinya pakai daun. Sementara cara menyusun kubis yang dimuat dalam kontainer membutuhkan waktu 3 jam dengan isi 25 ton dalam posisi sudah dikemas. Inilah yang diekspor ke Malaysia dan Taiwan jika kontainer kami berangkat dari gudang,”jelas Anta.

Disinggung cara memperoleh kubis untuk di ekspor, Anta menuturkan jika perusahan itu sudah mempunyai lahan 20 hektar dengan sistem hamparan, yang telah ditanami kubis. Selebihnya dibeli dari masyarakat sekitar dengan harga bervariasi.

“Saat ini harga anjlok, kami beli Rp 500/Kg. Akibat murah inilah, pihak Malaysia meminta kontrak dengan kita untuk pengiriman kubis. Jika mahal biasanya Malaysia tidak mau beli sama kita. Kalau Malaysia tidak beli, kita akan jual ke Taiwan karena lebih menguntungkan ke Taiwan ketimbang Malaysia,”ungkapnya lagi.

Untuk itu, ia berharap agar pemerintah dapat mencari solusinya terkait harga. Sehingga pengiriman ke Taiwan dapat di tingkatkan volume ekspor komoditas kubis.(ita)

Mungkin Anda juga menyukai