CALEG GOLKAR

Bupati Karo Dukung Pembangunan Tugu Monumen Merga Silima

Bupati Karo, Terkelin Brahmana didampingi Plt Dinas Infokom, Jonson Tarigan, Ketua Umum Budaya Karo (Lakonta), Sarjani Tarigan, Ketua Harian Lakonta Malem Ukur Ginting dan anggota Kenan Ginting, Selasa (11/12/2018) mengecek lokasi hutan konservasi di Tahura.(ist)

KARO (medanbicara.com)-Bupati Karo, Terkelin Brahmana didampingi Plt Dinas Infokom, Jonson Tarigan, Ketua Umum Budaya Karo (Lakonta), Sarjani Tarigan, Ketua Harian Lakonta Malem Ukur Ginting dan anggota Kenan Ginting, Selasa (11/12/2018) mengecek lokasi hutan konservasi di Tahura.

Pengecekan tersebut guna menindaklanjuti usulan Lakonta terkait pembangunan monumen atau patung Merga Silima sebagai ikon budaya Karo terbesar di dunia.

“Lakonta butuh bantuan atau dukungan dari Pemda Karo secara administrasi untuk melobi pihak Kehutanan Pemprovsu. Lobi-lobi ini tujuannya terkait pinjam pakai lahan hutan konservai seluas 1 hektar,” ujar Bupati.

Dikatakan Bupati, telah disampaikan ke Dinas Kehutanan Pemprovsu saat dirinya menghadiri rapat koordinasi di kantor Gubsu tanggal 4 November lalu. Menyahuti usulan Lakonta itu yang telah disampaikannya, kepala Dinas Kehutanan Pemrovsu Alen Purba sangat setuju.

“Akan tetapi ada syaratnya, tidak boleh dijadikan ajang berbisnis. Kayu yang ada di dalamnya jangan ditebang dan kultur tanah tidak boleh ditimbun. Jadi harus disesuaikan dengan keadaannya. Itu yang disampaikan Kadis Kehutanan Pemrovsu kepada saya,” ujar Terkelin.

Nah, untuk anggarannya nanti akan dibentuk panitia untuk menarik dana dari para donatur. Dan teknisnya akan diatur Ketua Umum Lakonta Sarjani Tarigan.

Sementara Kepala UPT Tahura Pemprovsu, Ramlan Barus sangat mendukung rencana pembangunan monemun merga Silima yang diusulkan Lakonta.

“Yang penting sekarang ini, kita ajukan Site Plan dan surat pinjam pakai melalui Pemda Karo untuk diteruskan ke ke Pemprovsu. Pada prinsipnya saya mendukung dan optimis, oleh karena itu tentukan dimana lokasi titik nolnya biar bisa saya ambil titik kordinatnya untuk perluasan sesuai yang dibutuhkan 1 hakter,”imbuhnya.

Sesuai perintah, kata Ramlan lagi, pohon maupun kultur tanah jangan diganggu, tetap seperti biasa. Karena ini adalah hutan konservasi, akses jalan masuk dan penataan taman di dalamnya boleh ditambah sepanjang tidak mengganggu pohon sekitar dan kebersihan harus dijaga.

Melihat adanya lampu hijau dari Pemprovsu melalui Pemkab Karo, Ketua Lakonta Karo Sarjani Tarigan mengucapkan terima kasih kepada Bupati Karo yang telah memfasilitasi ide dan gagasan Lakonta. Yang mana tujuan pembangunan monumen tersebut agar tanah Karo memiliki icon tersendiri yang bisa menarik para wisatawan.

“ Agar setiap orang yang berkunjung ke Tanah Karo akan menyempatkan singgah dan berfoto di monumen Merga Silima. Ibarat di Jakarta ada tugu Monasnya, karena orang ke Jakarta tidak merasa puas jika tidak berfoto di Tugu Monas. Untuk itu, dalam waktu dekat akan mengadakan rapat dan membentuk panitia pengumpulan dana. Sesuai rencana tingginya mencapai 30 meter. Semoga ditahun 2019 nanti kenyataan ini dapat terwujud,”ujar Sarjani Tarigan. (ita)

Mungkin Anda juga menyukai