CALEG GOLKAR

Pelebaran Jalan Kabanjahe-Berastagi Sepanjang 2 KM, Menelan Biaya Rp2 Miliar

KARO (medanbicara.com) – Pelebaran tahap II Jalan Nasional jurusan Kabanjahe—Berastagi sepanjang 2 kilometer, hingga kini belum ada titik final progres pengerjaannya.
Untuk memuluskan pekerjaan yang dananya dari APBN melalui Kementerian PUPR itu. Pemda Karo menggandeng Komisi D DPRD Provsu agar melobi Kementerian PUPR. Karena sesuai fakta dilapangan pembebasan objek tanah dan rumah penduduk yang terkena pelebaran jalan tidak ada masalah lagi.
Hal ini dikatakan Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat menghadiri rapat koordinasi di Kementerian PUPR, Kamis (7/2/2019) di Gedung Utama Lt 3 Jalan Patimura Kebayoran Baru, Jakarta. “Pembangunan pelebaran jalan tahap II jalan jurusan Kabanjahe-Simpang Ujung Aji Berastagi sangat dinantikan masyarakat Karo. Masyarakat yang objek tanah dan rumahnya terkena pelebaran telah mendukung bahkan rela pagar rumahnya tergusur,”ujar Terkelin didampingi Wakil Ketua DPRD Karo Efendi Sinukaban dan Kepala Bappeda Nasib Sianturi.
Bupati berharap agar pihak Kementerian PUPR secepatnya mengerjakan pelebaran jalan tersebut yang tinggal 6 km lagi. Meskipun sudah ada surat pemberitahuan dari pusat, jika pekerjaan pelebaran jalan akan dikerjakan hanya sepanjang 2 kilometer. “Saya berharap Kementerian PUPR dapat menyetujui permintaan Pemda Karo. Apalagi Pemda Karo sudah menganggarkan di APBD Karo terkait biaya perbaikan pagar rumah warga yang terkena pelebaran jalan. Dan saat ini masih berlangsung. Kami berharap ini menjadi prioritas dan dituntaskan tahun 2019 atau minimal tahun 2020,”harap Terkelin.
Usulan Bupati ini mendapat dukungan dari Komisi D DPRD Provsu diantaranya HT Milwan, Burhanuddin Siregar, Leonard Surungan Samosir, Novita Sari, Drs. Baskami Ginting, Herman Sembiring, H.Arfan Maksum Nasution, Layari Sinukaban, Darwin Lubis, Aripay Tambunan, Hidayah dan Jafaruddin Harahap.
Baskami Ginting mengatakan, pelebaran jalan Kabanjahe-Simpang Ujung Aji Berastagi harus dituntaskan tahun 2019 ini. Minimal tahun 2020 semuanya clear and clean.
“Tak kalah pentingnya juga yaitu pembangunan jalan Berastagi- Medan. Sebab kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Sering terjadi macet akibat jalan tak mampu lagi menampung volume kendaraan,”ujarnya.
Desakan ini juga dilontarkan Layari Sinukaban, Burhanuddin Siregar dan Leonard Surungen Samosir agar Kementerian PUPR memprioritaskan pelebaran dan peningkatan jalan di Tanah Karo. “Kami sepakat jika pelebaran jalan Kabanjahe- Simpang Ujung Aji Berastagi segera diselesaikan. Jangan kerja 2 km baru lanjut lagi 4 km, itupun tidak jelas rimbanya kapan selesai, “sebut Burhanuddin dan Leonard.
Menanggapi itu, Kepala Biro Perencanaan Pembangunan kementerian PUPR, Widji Widiarto menjelaskan bahwa sesuai program kerja. Pihaknya sudah menyusun mekanisme serapan anggaran tahun 2019 untuk propinsi Sumut sebesar 3.48 triliun. “Salah satunya peningkatan atau pelebaran jalan Kabanjahe-Simpang Ujung Aji Berastagi di Kabupaten Karo yang tinggal 6 km lagi. Untuk tahap ke II sudah dianggarkan, tahun 2019 ini akan kita kerjakan sepanjang 2 km dulu dengan biaya 20 Miliyard,”ujar Widji.
Sedangkan sisanya 4 Km lagi belum dapat dipastikan kapan akan dikerjakan. “Saya maklum dan paham akan desakan Pemda Karo dan rombongan Komisi D DPRD Provsu ke pihak kami. Meskipun demikian, usulan tersebut akan dituntaskan tahun 2019. Sementara usulan untuk dimasukkan di APBN-P belum dapat saya pastikan, tapi akan kami usahakan tahun 2020 nanti kita masukkan di APBN,”ujarnya.
Hal ini terjadi, sambung Wiidji lagi, akibat minimnya quota anggaran di pusat. Sehingga tahun 2019 ini belum bisa tercover sesuai permintaan sepanjang 6 kilometer. “Semoga permintaan Pemda Karo dan Komisi D DPRD Provsu dapat terealisasi di tahun mendatang,”tutupnya. (anita)

Mungkin Anda juga menyukai