CALEG GOLKAR

Status Sinabung Turun, Pengungsi di 5 Desa Akan Kembali, Segini Anggarannya…

Bupati Karo Terkelin Brahmana menggelar rapat pemulangan pengungsi 1.100 KK bersama Kolonel Inf Yufti Senjaya, Monev BNPB, BPBD Provsu Riadil Akhir Lubis, Tim Kodam I/BB, OPD Kabupaten Karo. (ist)

KARO (medanbicara.com)-Pusat Vulkabologi Mitigasi dan Badan Geologi (PVMBG) menurunkan status aktifitas Gunung Sinabung turun dari status awas level IV ke status siaga level III 20 Mei 2019 lalu.

Turunnya status level V ke level III juga berpengaruh pada dampak dari penurunan status tersebut terhadap zona merah Gunung Sinabung yang semula 5-7 km kemudian menjadi 3-5 km. Hal itulah yang menjadi acuan pemulangan penduduk ke desa asal.

Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat menggelar rapat bersama dengan Staf Presiden, Abed Nego Tarigan, Roy Abimanyu, Kepala BPDB Provsu Riadil Akhir Lubis, Kalak BPBD Karo, Ir Martin Sitepu, Kabid Logistik Natanael Perangin-angin, PUPR Kab Karo, Tim Kodam I/BB, serta Tim Kodim 0205/TK, Jumat (13/9/2019) pukul 10.00 Wib di ruang rapat Kantor Bupati Karo, Jalan Jamin Ginting Kabanjahe.

Menurut Terkelin Brahmana dengan situasi adanya penurunan status Gunung Sinabung, sudah dibentuk tim sosialisasi dengan instansi terkait pemulangan pengungsi ke desa asal.

“Warga Desa Tiga Pancur, Desa Jeraya, Desa Pintu Mbesi, Desa Kuta Tengah dan Desa Kuta Gugung, ini sudah kita rencanakan dan kita tunggu anggaran dari pihak BPBD Provsu, sebab sebelumnya sudah di ajukan sesuai kebutuhan Pemda,” katanya.

Alasan Bupati rencana pemulangan penduduk ke lima desa tersebut di atas karena sudah ditinggalkan sejak 2014 sehingga rumah warga membutuhkan fasilitas umum lainnya seperti jambur dan sarana air bersih.

“Dalam hal ini Pemda Karo tidak ada mengganggarkan kebutuhan tersebut sehingga melalui surat Bupati dimohon bantuan anggraan provsu,” tuturnya.

Sementara Gubsu, Edy Rahmayadi melalui Kepala BPDB Provsu Riadil Akhir, membenarkan pihak Pemkab Karo ada mengajukan kebutuhan dana ke pihak propinsi terkait pemulangan pengungsi.

Diakuinya melalui dana bantuan tidak terduga (BTT) yang disalurkan melalui BPBD Provsu menyanggupi rumah dan kebutuhan lainnya terkait pemulangan warga yang dievakuasi serta pembangunan portal zona merah yang baru nantinya.

“Jumlah dana yang kami salurkan sesuai kebutuhan pengungsi 1.100 KK yang tertampung dianggaran BPBD Provsu 7.542.157.500, “ sebutnya.

Kalak BPBD Karo, Ir Martin Sitepu mengatakan, pihaknya siap untuk menjalankan pemulangan pengungsi lima desa tersebut.

“Sebab kita menunggu tim dari pihak kodam I/BB selaku koordinator pemulangan pengungsi yang akan melaksanakan karya bakti,” ujarnya.

Dikatakannya, bagi warga yang dipulangkan nantinya ke desa asal jika membutuhkan karya bakti di desanya, untuk membantu pembersihan, maka peran Tim Kodam I/BB yang mengerjakan sesuai perintah pimpinan atas.

Kabid Logistik, Natanael Perangin-angin, menyebutkan lima desa yang bakal dipulangkan ke desa asalnya sesuai jadwal yang disusunnya, direncanakan dilaksanakan pada awal bulan oktober 2019.

“Anggaran sudah ada dari BPBD Provsu, oleh sebab itu bantuan berupa seng akan diberikan secara stimultan kepada 1.100 KK sesuai daftar pengajuan berjumlah 35.000, lembar seng, ini yang akan dibagikan,” lanjut Nael.

Disambung Natanael lagi, setelah rapat akan langsung assesment kelapangan bersama semua tim, agar pihak Kodam I/BB juga akan mendata rumah rumah yang layak untuk diterapkan karya bakti, sesuai fakta di lapangan.(ogo)

Mungkin Anda juga menyukai