CALEG GOLKAR

Tim Fasilitator TB Bertemu Bupati Karo, Ini Yang Dibicarakan…

Tim Fasilitator Rencana Kerja Daerah (RAD) Provinsi Sumatera Utara yang tergabung dalam Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot bestrijding der Tuberculose (KNCV) Tuberculosis Foundation Nort Sumatera, Mubarno Teguh Budidayanto, Rabu (28/11/2018), di ruang kerja Bupati Karo saat mengadalan pertemuan dan diskusi.(ist)

KARO (medanbicara.com)-Kementerian Kesehatan RI menargetkan Indonesia berhasil mengelemenasi penyakit tuberkolosis (TB) pada tahun 2035. Untuk itu, skrining massal akan semakin sering dilakukan sebagai upaya penanggulanagn penyakit TB.

Hal ini disampaikan salah seorang Tim Fasilitator Rencana Kerja Daerah (RAD) Provinsi Sumatera Utara yang tergabung dalam Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot bestrijding der Tuberculose (KNCV) Tuberculosis Foundation Nort Sumatera, Mubarno Teguh Budidayanto, Rabu (28/11/2018), di ruang kerja Bupati Karo saat mengadalan pertemuan dan diskusi.
"Target kita eliminasi tahun 2035, artinya kasus TB harus berkurang. Untuk itu penemuan kasus secara proaktif harus kita lakukan. Tidak menunggu orang periksa tapi kita turun ke lapangan memeriksa orang-orang,” ujar Mubarno.

Komitmen tersebut adalah dengan memperioritaskan program percepatan penanggulangan TB melalui kebjakan dan strategi pembangunan nasional dan daerah. Semuanya Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Artinya target nasional ini untuk meningkatkan pengendalian penyakit menular salah satunya prevalensi tuberkulosis.

Untuk itu, katanya, kehadiran tim fasilitator ke Pemkab Karo agar Bupati Karo mendukung program percepatan penanggulangan TB sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) dari Kementerian Kesehatan.

“Harapan kami Bupati Karo dapat menindaklanjutinya sesuai surat edaran Kemendagri nomor :440/4838/bangda tanggal 26 oktober 2016 dengan mengintruksikan Dinas Kesehatan Daerah agar memprioritaskan program percepatan penanggulangan TB dalam rangka Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi,” sebutnya.

Dan tidak kalah penting, kata Mubarno, Dinas Kesehatan Karo siap menyediakan basis data tentang jumlah kasus dan penderita TB di Karo dengan menyalurkan penyediaan kelancaran distribusi obat, alat kesehatan sesuai kebutuhan.

Menanggapi hal itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyambut baik atas masukan dari tim fasilitator yang terdiri dari Dinkes Provsu, dr Hendry Iskandar Pane, Penjab program TB Paru Khairina Ulfa, SKM, Mkes, Staf P2 program TB Paru Jafirman Purba, Staf P2 program TB Paru dan KNCV Challenge TB Nort Sumatera, dr Junida Sinulingga, MKes, dr Candra Widjaja, MKes dan Mubarno Teguh Budidayanto.

“Atas masukan tadi terkait penanganan penderita TB, dalam waktu dekat ini saya tugaskan Kadis Kesehatan untuk menindaklanjuti surat edaran dari Kemendagri sebagai regulasi untuk langkah selanjutnya,”ujar Terkelin.

Sementara Kadis Kesehatan Pemkab Karo, drg Irna Safrina Meliala menyebutkan akan segera melaksanakan instruksi Bupati.

“Saya segera mengadakan koordinasi dengan tim fasilitator RAD sesuai regulasi yang ada. Sepintas regulasi yang saya baca terkait penanganan penanggulangan penyakit Tuberkulosis. Ke depannya akan melibatkan Forkopimda, partisipasi masyarakat, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, agama, profesi dan dunia usaha dalam rangka kampanye pola hidup higienis dan informasi penularan,” ujar Kadis. (ita)

Mungkin Anda juga menyukai