CALEG GOLKAR

Tokoh Agama Dukung Program Jaga Pangan

Karo (medanbicara.com) – Kementrian Pertanian (Kementan) RI terus bergerilya untuk mengajak masyarakat menanam. Untuk itu, Kementan melakukan gerakan menanam sedini mungkin agar anak-anak hingga dewasa menjadikan menanam suatu kebutuhan.

Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementan Jan S. Maringka bersilaturahmi dengan jemaat Huria Kristen Indonesia (HKI) di jalan Kota Cane Gang HKI, Kabanjahe, Sumut, Sabtu (17/6/2023) siang.

Kedatangan Tim Itjen disambut oleh Sekjen HKI Pdt.Hotman Hutasoit serta Jemaat. Jan S. Maringka mengatakan, Kementan tidak mungkin bisa bekerja sendiri untuk menjaga Pangan. Untuk itu, Kementan mengajak seluruh stakeholder seperti TNI/Polri dan pemerintahan untuk bersama mengawal. Karena pentingnya menjaga pangan untuk kesejahteraan. “Kami juga menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk mensosialisasikan dan memulai gerakan menanam. Kami berada di HKI untuk mengajak warga gereja menjaga pangan,”ujarnya saat memberikan sambutan di podium.

Dikatakannya, peran rumah ibadah terhadap pertanian sangat penting. Menanam kita mulai dari rumah kita dan tempat kita berkumpul. Kita bisa mulai menanam yang kecil -kecil. Artinya, mulai dari kita bangun tidur sudah kita lakukan menanam. Tidak ada lagi persoalan kecil. Begitu juga Gereja, bersama Gereja kita sosialisasi Menanam. Kita gaungkan agar Jemaat Gereja terus menerus menanam.

Ada tertulis di ayat alkitab dengan 5 roti dan 2 ikan bisa makan artinya fenomena alam sudah Ada. Sekarang kita mengalami hal itu. Indonesia Agraris. Pertanian Sumut andalan. Pemerintah Pusat tidak mungkin bisa bekerja tanpa sinergi dengan Pemda dan Stakeholder lainnya.

“Dari Sabang sampai Merauke gereja menanam. Sekecil apapun pasti bermanfaat. Setiap fungsi kita optimalkan,”tandasnya.

Sementara itu, Sekjen HKI, Pdt. Hotman Hutasoit Berterimakasih kepada Irjen Kementan RI yang sudah datang ke Gereja mereka. Kedatangan yang mendadak menjadi semangat mereka untuk menjaga pangan dengan mulai menanam. Mulai saat ini, jemaat akan giat menanam baik itu di rumah atau di gereja. Kami juga akan mensosialisasikan Program Jaga Pangan ini kepada seluruh jemaat, mulai dari anak-anak hingga Orangtua.

“Terimakasih atas kunjungan dan bantuannya. Kami akan menjaga pangan dengan mulai menanam,”ujarnya.

Pada kesempatan itu, Jan S Maringke menyerahkan bantuan 300 bibit pohon, 1 ton pupuk dan bantuan fana. Selanjutnya, dilakukan penandatanganan prasasti dan penanaman bibit pohon di samping gereja.

Setelah mengunjungi gereja HKI, kemudian Irjen Kementan Jan S Maringke dan rombongan menuju Pesantren Cendikia Bunaya dan masjid Taufiq di Kabanjahe.

Di pesantren Cendikia Bunaya, Jan S Maringke menuturkan kegiatan prrtanian adalah kegiatan segenap lapisan masyarakat. Ini adalah tupoksi kami dan mengajak seluruh stakeholder, tokoh agama dan masyarakat menjaga pangan. Pondok pesantren ini sangat tepat untuk melibatkan pelajar di masa depan. Mulai dari sekarang anak-anak kita ajak menanam. Mulai pesantren, kelak mereka terbiasa menanam dan tentunya menjadi bermanfaat bagi mereka dan kita semua.

” Kunjungan ini bermanfaat. Program jaga pangan untuk menjaga masa depan. Mulai dari sekarang kita galakkan rajin menanam,”tandasnya.

Kunjungan Irjen Kementan mendapat sambutan hangat dari ketua yayasan pesantren. Dia terharu dengan kedatangan pejabat negara. Pesantren berdiri sekitar 5 tahun. Mereka mengasuh setingkat SMP/SMA. Kami merasa program penanaman pohon sangat terinspirasi bagi anak -anak kami. Terimakasih atas kunjungan dan bantuannya.

“Setelah tamat, kegiatan penanaman pohon tetap dilanjutkan oleh anak-anak didik kami,” pungkasnya.

Selanjutnya, Irjen Kementan Jan S Maringke bersama rombongan dan ketua yayasan menanam pohon di pekarangan pesantren. Kemudian, Irjen Kementan memberikan bantuan ke mesjid Taufiq Kabanjahe.

Diketahui, Irjen Kementan Jan S Maringke mempunyai program ‘Jaga Pangan’. Kementan mengajak masyarakat untuk mulai menanam, baik itu di pekarangan rumah atau di ladang. Untuk mensukseskan ‘Jaga Pangan’, Kementan juga menggandeng tokoh Agama, masyarakat dan Kampus. ‘Jaga Pangan, Jaga Masa Depan’. (rel/za)

Mungkin Anda juga menyukai