CALEG GOLKAR

Kasus Stunting di Kota Gunungsitoli Terus Berkurang

Ket. Foto : Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Wilser Napitupulu (ist)

GUNUNGSITOLI (medanbicara.com)-Pemko Gunungsitoli terus melakukan berbagai upaya intervensi terhadap kasus stunting. Namun penanggulangan bahaya stunting harus melibatkan lintas sektor.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Wilser Napitupulu, Kamis (4/7/2019) mengatakan, pihaknya dalam kurun 2 tahun belakangan mengintervensi gizi spesifik. Seperti pemberian makanan tambahan pada ibu hamil. Intervensi ibu menyusui memberi ASI eklusif bagi anak usia 0-6 bulan.

Selain itu, upaya pendisttibusian TTD bagi remaja putri, dan sosialisasi kepada wanita usia subur dan calon pengantin.

Ia mengatakan, tidak hanya instansi kesehatan saja yang berperan melakukan intervensi penanggulangan kasus stunting. Tetapi melibatkan lintas sektor. “Disitu ada dinas PUPR yang mrngurusi akses air bersih dan sistem drainase, mengenai pangan urusan Ketahanan Pangan, sosial dinas sosial dan BPMDK, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Namun seiring intervensi yang dilakukan Pemko Gunungsitoli, stunting terus mengalami penurunan.

Wilser menyebutkan, dari data 2013 balita stunting mencapai 2.343 (52,32 persen). Namun berkurang menjadi 7,90 persen Oktober 2018. Bahkan berdasarkan pendataan Mei 2019 balita stunting tinggal sebanyak 521(5,34 persen).

“Memang kalau masalah stunting tidak pernah hilang. Tetapi angka sebesar 5,34 persen jauh lebih kecil dibanding standar yang ditetapkan WHO minimal 20 persen," kata Wilser.

Dijelaskannya, stunting disebabkan masalah kurang gizi kronis. Asupan gizi yang kurang dalam waktu lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Terjadi sejak dari janin dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun.

"Diharapkan dengan usulan kita agar pemanfaatan dana desa saat ini sebagian diprogramkan untuk kebutuhan mengurangi gizi buruk dan peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat dapat diterima", ujar dia.(sua)

Mungkin Anda juga menyukai