CALEG GOLKAR

Kemungkinan Golkar-PDIP Koalisi di Pilgubsu 2018, Ngogesa Mensikapi Santai

LANGKAT (medanbicara.com) – Ketua DPD Golkar Sumatera Utara, H Ngogesa Sitepu SH, mensikapi santai kemungkinan terjadinya koalisi partai dipimpin dengan PDI Perjuangan menatap Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 mendatang. Pasalnya, ketentuan tetap saja bermuara ke DPP kendati mekanismenya sudah dilakukan.
Hal itu berkaitan dengan pengambilan formulir pendaftaran Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) ke Kantor PDI Perjuangan Jalan Djamin Ginting, oleh Sekretaris DPD Golkar Sumut Irham Buana Nasution bersama sejumlah pengurus lainnya, kemarin.
“Pengambilan formulir dilakukan Sekretaris DPD Golkar saudara Irham Buana Nasution beserta pengurus lainnya, kita harapkan bahagian dari mekanisme yang kita bangun. Sebab, kita hanya menjalankan mekanisme, tentang kedepannya bagaimana itu tergantung DPP,” kata Ngogesa melalui sambungan telepon ketika dihubungi, Rabu (21/6).
Bahkan, lebih lanjut disampaikan Bupati Langkat dua periode ini, saat DPD Golkar Sumut menggelar buka puasa bersama pekan lalu di Hotel Grand Mercury yang turut dihadiri pengurus teras PDI Perjuangan, perbincangan kedua partai senior memang sedikit banyak mengarah kepada perkoalisian selain pembicaraan lainnya.
Namun, sambung Ngogesa, pihaknya masih akan tetap mematuhi ketetapan dari DPP Golkar tentang arah sikap politik bakalan diperbuat pada Pilgubsu 2018 mendatang. Artinya, diisyaratkan bahwa tidak tertutup kemungkinan–kemungkinan lain muncul berkaitan dengan perkoalisian.
“Biasalah, ketika kita bertemu di acara buka puasa bersama kemarinn memang ada berbicara tentang koalisi itu. Apalagi, hubungan kita juga selama ini baik, kan kita dua periode bergandengan di Pilkada Langkat. Makanya, apalah salahnya kalau yang baik itu kita teruskan, gitu ya kira-kira,” jelas Ngogesa.
Pun begitu, Ngogesa kembali mengingatkan dari beragam rangkaian diperbuat termasuk diantaranya Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Golkar Sumut beberapa waktu lalu yang menetapkan dia sebagai calon tunggal partai berlambang beringin menuju Sumut 1, namun keseluruhannya harus mematuhi apa yang digariskan atau ditentukan pimpinan dikepengurusan DPP. Sejatinya, sebagai kader ditekankan selayaknya menghormati sekaligus mematuhi keputusan pimpinan.
Disinggung sikapnya terkesan santai dengan situasi dimaksud, Ngogesa tak menampik bahkan tidakpula mengiyakan. Sebab, dia berprinsip segala sesuatu sudah ditentukan oleh Sang Khalik tentang apa dan bagaimana kedepannya dan hanya tergantung memperankan saja.
“Bagaimana ya, dibilang santai kita seriusdan kalau dibilang serius kita sepertinya santai aja kok. Selain hanya memainkan mekanisme, kita juga harus menghormati keputusan pimpinan. Nah, untuk selanjutnya apa yang digariskan Allah SWT, sejauh mana kita dapat mensyukurinya,” tukas dia.
Terpisah, dimintai tanggapan terkait pengambilan formulir pendaftaran Cagubsu ke PDI Perjuangan, Dosen Fisip UMSU Dr Arifin Saleh Siregar melihat kalau dimaksud menjadi move politik bagi kandidat lainnya. Apalagi, diprediksi antara keduanya memiliki semacam keterikatan satu sama lainnya bercermin dari Pilkada Langkat.
“Wah, sederhananya ini langkah penting dan memiliki pesan cukup keras seperti move politik bagi kandidat yang bakalan maju di Pilgubsu nanti, dan bukan tidak mungkin menggoyangkan calon lainnya. Artinya, keduanya baik Ngogesa secara pribadi atau kepartaian dengan PDI P masing-masing seperti memiliki chemistry yakni ketertarikan bahkan kesesuaian,” ulas dia.
Akan tetapi, pengamat sosial politik ini mengingatkan, Ngogesa atau Golkar juga tidak boleh lengah bahkan terjebak akan sikap PDI P. Diperkirakan, tercatat dalam dua kali pementasan Pilgubsu acapkali menentukan pilihan saat-saat injury time atau penghujung batas waktu. Nah, situasi itu dinilai bisa kurang menguntungkan buat Ngogesa kalau nantinya ditetapkan Golkar sebagai Cagubsu di perhelatan pesta demokrasi 2018 mendatang. (ojie)

Mungkin Anda juga menyukai