Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Tak Setuju Usul Gubernur Edy Isolasi Kepulauan Nias
Gunungsitoli (medanbicara.com)-Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Yanto tidak setuju usul Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramahyadi mengisolasi kepulauan Nias.
Politisi partai PDIP itu berpendapat, mengisolasi kepulauan Nias bukan solusi dalam memutus mata rantai penularan covid-19. Sebab, menurutnya, penyakit virus corona itu sudah ada di Nias.
“Saya tidak setuju kalau diisolasi, dan perlu dikaji lagi oleh gubernur,” kata Yanto, Rabu (16/9/2020).
Bertambahnya kasus terpapat Covid-19 di Kota Gunungsitoli dan di kepulauan Nias umumnya, Ketua DPRD, Yanto justru mempertanyakan komitmen Gubsu bagaimana mengatasinya.
Pasalnya, RSUD Gunungsitoli yang merupakan RS rujukan penanganan Covid-19 di kepulauan Nias saat ini mengalami kesulitan atas kelangkaan alat test swab.
Dia menjelaskan, sampai ratusan orang antrean akibat terbatasnya alat tersebut. Keadaan ini membuat RSUD Gunungsitoli terpaksa mengirim sample test swab di Medan.
“Kebutuhan alat swab dan alat medis lainnya di RSUD gunungsitoli, ini yang harusnya menjadi perhatian Edy,” ujarnya.
Ia berharap, kalaupun dipaksakan Gubernur Edy membatasi keluar masuk transportasi udara dan laut ke Kepulauan Nias. Hendaknya dilakukan tanpa mengganggu arus distribusi barang kebutuhan.
“Kita berharap agar barang kebutuhan pokok di Kepulauan Nias dipermudah. Sebab kalau tidak kita bisa kelaparan,” terangnya.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Gunungsitoli mencatat sampai saat ini kasus positif Covid-19 mencapai 93 orang. Di luar kasus terpapar Covid-19 di 4 kabupaten lainnya. Sedangkan yang meninggal dunia 4 dan dinyatakan sembuh dari Covid-19 berjumlah 46 orang.
Terkait pencegahan dan penanganan Covid-19, Yanto mengatakan telah melakukan upaya policy anggaran. Yakni dana BID dari pusat ke Pemko Gunungsitoli sebesar Rp14 miliar akan dipeuntukan salah satunya biaya pembangunan rumah isolasi covid-19.
“Jadi hanya dengan mematuhi protokol kesehatan lah cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” katanya.(nua)