CALEG GOLKAR

Mesin Mobil Taft Hidup Sebelum Masuk ke Sungai, Ini Kronologi Saksi Hidup, Lihat Juga Foto-fotonya…

Taft yang tenggelam akibat tergelincir dari rakit saat menyebrang di Sungai Wampu, Jumat (18/1/2019). (trb)

STABAT (medanbicara.com)- Musibah terceburnya mobil Taft yang berisi tujuh orang anggota keluarga ke sungai disaksikan oleh keluarga lainnya dari luar mobil, Tukimin.

Lima korban ditemukan meninggal dunia disemayamkan di rumah duka. (trb)

Tukimin mengungkapkan detik-detik sebelum kejadian maut yang merenggut keluarganya di rumah duka. Anak dari korban Sarinem, Tukimin mengungkapkan bahwa ibunya, abangnya Sayudi, dan Winata anak Sayudi hendak mengantarkan keluarga adiknya, Kliwon dan Nurhayati.

Tujuannya hendak pindahan ke Madina Jumat (18/1/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, bersamaan waktu salat Jumat berjamaah. Katanya, Kliwon pulang kampung untuk menjemput istri dan dua anaknya untuk dibawa ke Madina. Kliwon sudah hampir tiga bulan mendapat pekerjaan di perkebunan.

Warga berusaha mengevakuasi korban. (ist)

“Keluarga mau ngantar Kliwon, ke terminal (tempat getek penyeberangan) yang ngantar mamak sama abang dan anak abang. Mau pergi ke Madina pindahan. Kemari mau jemput bini, dah kerja lah dua tiga bulan, pulang mau jemput,” katanya di area rumah duka di Dusun 7 Stungkit Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.

Jarak rumah korban dengan area getek diketahui sekitar 3 Kilometer. Para korban harus menyeberangi sungai yang jaraknya sekitar 30 meter. Diungkapkan Tukimin, sebelum mobil berjalan dan tercebur ke sungai, dia masih sempat berbagi cerita dengan ibunya, Sarinem (78). Saat itu mobil dalam keadaan hidup mesin.

Warga dan petugas menarik Mobil Taft yang tenggelam di Sungai Wampu, Jumat (18/1/2019). (trb)

“Sempat cerita-cerita, mamak minta semangka, kubelikan 10 potong pas di dalam mobil. Aku di luar. Tiba-tiba mobil jalan, sempat ku ganjal pakai kayu lah. Tapi itu lah jalan terus mobil, nyebur ke sungai,” ungkapnya.

“Firasat gak ada apa-apa,” imbuhnya.

Kapolsek Stabat, AKP B Girsang mengaku sudah turun ke lokasi demi mengungkap kronologis kejadian, dan menghimpun keterangan saksi-saksi dan keluarga. Kapolsek bilang, mobil dalam keadaan hidup di atas getek penyeberangan sebelum kejadian.

“Kami di TKP masih konsentrasi menangani. Keterangan saksi-saksi mesin mobil dalam keadaan hidup. Itu yang bisa saya sampaikan,” sembari mengatakan kejadian juga ditangani Polres Langkat.

“Jadi orang ini masih belum bergerak dari rakit, masih mau menyeberang, masih baru naik ke perahu rakit penyeberangan. Itu lah tiba-tiba dipijak sopirnya pedal gas, nyebur lah langsung. Lima orang sudah dievakuasi ke atas (daratan), dua lagi belum ditemukan,” katanya.

Sebelumnya, menurut saksi dan warga sekitar, Cilik Pitu kejadian tenggelamnya mobil Taft berwarna Putih ini diduga karena pengemudi tiba-tiba meminjak pedal gas saat hendak mematikan mesin mobil di atas rakit.

“Sepertinya satu keluarga. Mereka warga Desa Stungkit. Setelah naik ke rakit itu, mau mematikan mesin mobil, tiba-tiba sopir terinjak pedal gas, dan mobil langsung terjun bebas ke dalam sungai,” ujarnya.

Adapun nama penumpang mobil naas tersebut yang meninggal dunia dan sudah berhasil dievakuasi, yakni Suyadi Kudo Kusmono (68), Sarinem (78), Riski (9), Sujoko Arta Winata (4) dan April (4). Sedangkan dua orang belum ditemukan adalah Kliwon (50) dan istrinya, Nurhayati (48). (trb)

Mungkin Anda juga menyukai