CALEG GOLKAR

Mantan Isteri Akpol Kecewa Kinerja Polisi, Setahun Laporan Mengambang di Poldasu

LUBUK PAKAM (medanbicara.com) – Laura Tampubolon (36) kecewa melihat kinerja Poldasu. Niatnya untuk mencari keadilan atas kasus pengusakan rumah T Yulia Sihombing (61) di Perumahan Griya Martubung Blok VI Nomor 94 Medan pada 24 Desember 2015 sekira pukul 05.00 Wib lalu hingga saat ini kasus pengrusakan dengan terlapor AKBP Erwin Wijaya Siahaan mantan suaminya itu masih mengendap di Poldasu.

Padahal, laporan pengrusakan yang menyeret lulusan akedemi kepolisian (Akpol) tahun 1998 itu sudah dilaporkan ke Poldasu sejak 1,5 tahun lalu sesuai STTLP : 1511/XII/2015 SPKT II tanggal 25 Desember 2015
Menurut keterangan Laura Tampubolon, pada 24 Desember 2015 sekira pukul 05.00 Wib, AKBP Erwin Wijaya Siahaan yang saat ini menjabat perwira menengah (Pamen) di Poldasu bersama Johan Sinurat dan Sutan Tobing mendatangi rumah T Yulia Sihombing setelah dua pekan Laura memilih tinggal di kediaman ibunya itu karena cekcok dengan AKBP Erwin Wijaya Siahaan. Kedatangan AKBP Erwin Wijaya Siahaan pada saat itu untuk melihat ketiga anak-anaknya yang ikut tinggal bersama Laura dikediaman ibunya.
Sekira pukul 07.00 Wib, T Yulia Sihombing berembuk dengan Laura agar menemui suaminya yang sudah berada didepan rumah. Namun Laura menolak untuk menjumpainya karena AKBP Erwin Wijaya Siahaan mau menemui anak-anak saja. Lalu Laura membangunkan Gabriella dan Stefani dan memberikan kunci gerbang dan pintu kepada anaknya itu agar membukakan gerbang dan pintu. Lalu AKBP Erwin Wiijaya Siahaan dan kedua iparnya yang ikut bersamanya itu masuk kedalam rumah. “AKBP Erwin Wijaya Siahaan langsung ribut dengan suara keras. Hingga membangunkan tetangga. Aku sudah minta tolong kepada kedua adik iparnya itu untuk membawanya keluar. Tapi keduanya tidak berani,” sebut Laura kepada sejumlah wartawan di Lubuk Pakam
Setelah pintu pagar dan pintu depan terbuka, AKBP Erwin Wijaya Siahaan masuk kedalam rumah dan mengamuk dengan mencaci maki anak-anaknya sehingga anak-anaknya takut dan masuk kedalam kamar neneknya. Melihat anak-anaknya lari menuju kamar, Laura keluar dari kamar menuju pintu dan belum sempat keluar, gerbang depan rumah sudah dirubuhkan AKBP Erwin Wijaya Siahaan dan masuk kedalam rumah. Lalu Laura ribut dengan AKBP Erwin Wijaya Siahaan dengan menyebutkan “Kau bilang mau jumpa anak-anak rapi kau ribut,” ujar Laura ketika itu. Namun AKBP Erwin Wijaya Siahaan tak perduli dengan mengambil lampu hias dan menghancurkannya, membanting kursi.
Lanjutnya, tak berapa lama setelah ribut, AKBP Erwin Wijaya pun berniat mau keluar dan melihat hal itu Laura keluar mau menutup pintu utama rumah. Tapi mendadak AKBP Erwin Wijaya Siahaan menunjang pintu hingga terbuka dan mengenai ke Laura. Selanjutnya AKBP Erwin Wijaya Siahaan menuju kamar anak-anaknya dan menujangi pintu hingga bagian bawah jebol. “Dua ipar pelaku juga ikut menunjangi pintu. Anak bungsu ku diambi dari kolong pintu kamar yang jebol oleh AKBP Erwin Wijaya,” sebutnya.
Mirisnya, untuk memuluskan mengambil anaknya itu, dua ipar AKBP Erwin Wijaya Siahaan memegang kedua tangan T Yulia Sihombing yang saat itu sedang memeluk anak bungsu Laura. Setelah berhasil membawa anak bungsunya, AKBP Erwin Wijaya masuk kedalam mobil dan meninggalkan rumah T Yulia Sihombing dengan kondisi rumah berantakan. Tak terima esoknya T Yulia Sihombing melaporkan perbuatan AKBP Erwin Wijaya Siahaan dan dua iparnya itu ke Poldasu. “Banyak kali yang rusak, pintu, lampu hias, kursi,” pungkasnya. (res)

Mungkin Anda juga menyukai