CALEG GOLKAR

Mau Diaudit, Kapal Dilarang Berlayar Sementara di Danau Toba

Kapal Sinar Bangun yang beroperasi di Danau Toba. (twitter)

JAKARTA (medanbicara.com) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan mengaudit seluruh kapal yang beroperasi di Danau Toba, Sumatera Utara, terkait insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun. Ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pelayaran agar kasus kapal tenggelam tidak terulang.

“Pemerintah akan melakukan audit keselamatan terhadap semua kapal yang beroperasi di Danau Toba pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya,” kata Budi Karya dalam jumpa pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/6/2018).

Budi mengatakan, telah dilakukan pertemuan dengan seluruh operator kapal motor di Danau Toba. Dalam pertemuan itu semua sepakat untuk meningkatkan kualitas pelayaran di Danau Toba demi meningkatkan aspek keselamatan. Selain itu, Kemenhub juga akan membantu dengan memberikan 5.000 life jacket untuk seluruh operator kapal yang beroperasi di Danau Toba.

“Saat ini kapal belum diperbolehkan berlayar sampai dengan aspek keselamatan kapal terpenuhi, kecuali 2 kapal Ro-Ro Sumut 1 dan Sumut 2 untuk kegunaan pertolongan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Budi, akan dilakukan renovasi terhadap 5 dermaga di Danau Toba yaitu Ambarita, Ajibata, Simalino, Tigaras, dan Muara dimulai tahun 2018-2019 dengan anggaran masing-masing Rp75 miliar.

“Sedang dijajaki pengelolaan oleh 5 dermaga untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak ASDP. Sedang diadakan 4 kapal Ro-Ro dari Kemenhub dan ASDP dan juga ada CSR dari masyarakat Sumut untuk membuat satu perusahaan dengan menyumbang 2 kapal,” ucapnya.

Budi menambahkan, pemerintah berkomitmen sekuat tenaga mencari korban KM Sinar Bangun. Investigasi juga akan dilakukan untuk mencari tahu siapa-siapa pihak yang lalai dalam kasus tenggelamnya kapal ini.

“Kami sampaikan pemerintah berkomitmen sekuat tenaga mencari korban-korban yang hilang, kedua berniat untuk melakukan satu perbaikan dan reformasi berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan ketiga melakukan investtigasi terhadap pihak-pihak apabila ada suatu pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang ada,” katanya.

“Besok pagi saya Menhub bersama Panglima TNI, Kabasarnas, Dankormar atas izin KSAL akan ke Simalungun untuk melakukan satu pengamatan, penelitian, dan melakukan suatu konsolidasi terhadap kegiatan-kegiatan pencarian dan upaya memberikan suatu keselamatan bagi masyarakat,” sambungnya.

Budi sebelumnya mengatakan, dari keterangan yang diperoleh KM Sinar Bangun adalah kapal berkapasitas 35 GT. Sejauh ini menurut dia, ada 3 orang penumpang yang ditemukan dalam keadaan tewas.

“Kalau 35 GT itu kapasitas dari muatan kapal itu adalah kurang lebih 43 orang. Kejadian kecelakaan 18 Juni pukul 17.15 WIB, berjarak 500 m dari Dermaga Tigaras. Cuaca dalam keadaan hujan deras, angin kencang, petir hingga tinggi gelombang sampai dua meter. Sampai hari ini korban yang diselamatkan 21 orang, meninggal 3 orang. Dari 18 yang selamat, sudah kembali ke rumah masing-masing,” jelasnya. (dtn)

Mungkin Anda juga menyukai