Ops Patuh Toba 2016, Sehari 3 Nyawa Tewas di Jalanan
MEDAN (medanbicara.com) – Dalam sehari pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2016, sedikitnya 14 orang meninggal dunia di jalanan di Sumut.
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Minggu (22/5), mengatakan jumlah tersebut sesuai dengan laporan harian yang diterima dari seluruh jajaran Polda Sumut.
“Ini menjadi catatan buruk bagi pengendara, setiap hari ada saja nyawa manusia yang melayang di jalanan,” katanya.
Menurutnya, terlepas dari apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut, namun mantan Kapolres Nias ini mengaku, umumnya kecelakaan itu terjadi akibat human error (faktor manusia).
Sebab, menurut catatan kepolisian, dari seluruh rentetan kejadian faktor utamanya adalah pengendara itu sendiri yang kurang memperhatikan keselamatannya.
“Faktor yang mengakibatkan kecelakaan itu memang banyak, kondisi jalan juga bisa begitu juga dengan cuaca. Tetapi, kebanyakan yang terjadi itu akibat manusia itu sendiri yang tidak patuh pada peraturan lalulintas. Misalnya ugal-ugalan, tidak menggunakan alat pengamanan berkendara atau kendaraanya yang tidak layak jalan,” ujarnya.
Sebab, sambungnya, dalam sehari saja terjadi 2505 perkara, dan tilang yang dikeluarkan itu sebanyak 2.185 kali dan terguran sebanyak 320 kali.
“Silahkan menghitung sendiri berapa banyak kecelakaan yang bakal terjadi jika pengendaranya melakukan pelanggaran 2505 pelanggaran dalam sehari? Dan itu hanya yang dilihat dan diketahui petugas, bagaimana jika pelanggaran itu tidak diketahui petugas? Justru lebih banyak lagi kan?” terangnya.
Dia menjelaskan, dampak dari pelanggaran itu, terjadi sembilan kasus kecelakaan lalulintas, tiga orang di antaranya meninggal dunia, lima luka berat dan delapan luka ringan. Sedangkan kerugian materil yang ditimbulkan akibat kejadian itu sebanyak Rp17,8 juta.
“Dampak dari kecelakaan ini memang banyak, selain korban jiwa juga korban materil. Oleh karena itu, Polda Sumut beserta seluruh jajaran mengharapkan masyarakat agar patuh pada peraturan lalulintas. Sebab, semua itu untuk diri sendiri,” ucapnya.
Nainggolan menambahkan, meskipun pada suatu lokasi tidak ada petugas kepolisian diharapkan masyarakat agar tetap mengedepankan keselamatan. Sebab, keluarga masih mengharapkan kehadiran anggota keluarganya dirumah.
“Jangan karena tidak ada Polisi lantas seenaknya berkendara, utamakan keselamatan sebab keluarga anda menanti dirumah. Kalau anda patuh, maka anda selamat kalau ada melanggar hukumannya bukan dari polisi tetapi dari kelakuan anda sendiri. Manusia itu nyawanya hanya satu, jagalah dengan baik agar tetap hidup. Jangan meninggal dengan cuma-cuma,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Posko Ops Patuh Toba 2016 Kompol Zulkarnain Pane mengatakan, selama pelaksanaan Ops Patuh Toba 2016 telah terjadi sedikitnya 14.847 penindakan pelanggaran, 13.059 diantaranya terpaksa dilakukan tindakan langsung (Tilang) dan 1.788 di antaranya mendapat teguran.
"Sedangkan yang meninggal dunia 14 orag, luka berat 25 orang dan luka ringan 46 orang. Sementara, kerugian materil sebanyak 115.060.00, dari 47 kasus yang terjadi," katanya.
Dia menjelaskan, sebagai tindak lanjut dari kasus tersebut hingga kini pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
“Kasus itu masih dalam penyelidikan termasuk memeriksa sejumlah saksi. Sebab, lokasi kejadiannya ada di berbagai daerah di Sumut ini," pungkasnya. (emzu)