CALEG GOLKAR

PAM Idul Fitri Diubah Jadi “Operasi Ramadaniya 2016”

MEDAN (medanbicara.com) – Polda Sumut mengubah nama sandi pengamanan perayaan Idul Fitri 1437 Hijriyah menjadi "Ramadaniya 2016".
    
Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Rina Sari Ginting, Rabu (8/6) mengatakan, nama sandi operasi itu setelah selama ini menggunanan istilah "Operasi Ketupat Toba".
    
"Perubahan itu sesuai dengan Surat Telegram Kapolri nomor 381/VI/2016 tertanggal 1 Juni tentang perubahan nama sandi operasi dan rencana operasi pengamanan Idul Fitri 1437 Hijriyah," kata Rina.
    
Rina mengaku belum mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai perubahan nama sandi operasi pengamanan hari besar keagamaan tersebut.
    
"Mungkin supaya lebih 'soft' dan akrab dengan umat Islam," sebutnya.
    
Kata dia, meski nama sandi operasinya mengalami perubahan, tapi tugas dan tanggungjawab Polda Sumut dalam pengamanan tersebut tetap seperti tahun-tahun sebelumnya.
    
Didukung TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PU, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Jasa Raharja, Polri berwenang dalam mengatur dan menjaga kelancaran lalu lintas selama perayaan Idul Fitri.
    
Dengan operasi yang diselenggarakan selama 16 hari, Polda Sumut tetap berwenang untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).
    
Dengan pengerahan personel secara maksimal, Polda Sumut akan menjaga titik-titik rawan macet, rawan banjir, dan rawan kecelakaan.
    
Selain pos pengamanan, pihak kepolisian juga akan menyiapkan pos pelayanan yang didukung tim medis dari Dinas Kesehatan.
    
Dengan berbagai langkah dan persiapan melalui "Operasi Ramadaniya 2016" tersebut, pihak kepolisian berharap terwujud kamseltibcarlantas yang kondusif di Sumut sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam merayakan Idul Fitri. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai