CALEG GOLKAR

Pasca Bentrok di Karo dan Tanjungbalai, Kapolri Pastikan Bukan Operasi Intelejen

MEDAN (medanbicara.com) – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membantah adanya gerakan Intelijen yang mengendalikan kerusuhan dan pembakaran sejumlah rumah Ibadah di Jalan Asahan, Tanjung Balai dan Kabupaten Karo yang menewaskan satu orang warga, Sabtu (30/7).

“Jangan berspekulasi dengan kejadian tersebut, tidak ada operasi intelijen di Sumut. Kejadian itu murni karena ada salah faham antara satu dengan yang lainnya,” kata Tito di Polda Sumut kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan pihak FKUB.

Sebab, sambung dia, Meliana (41) warga Jalan Karya, Kelurahan TB Kota I, Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kota Tanjung Balai yang menegur seorang Nazir Masjid Almakshum di Jalan Karya untuk mengecilkan volume mikrophone yang ada di masjid tersebut tidak berniat untuk melakukan pelecehan seperti yang banyak beredar di media sosial saat ini termasuk postingan gambar-gambar.

“Kedua orang ini (Meliana dan Nazir Masjid) bertetangga dan tidak ada maksud apapun di balik itu. Namun terjadi kesalah fahaman di antara keduanya,” sebutnya.

Meski begitu, sambung dia, saat ini pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang diduga mengetahui terjadinya kerusuhan tersebut. Mantan Kapolda Metro Jaya ini bahkan mengapresiasi adanya gerakan cepat dari para tokoh agama khususnya FKUB Sumut yang langsung melakukan pertemuan membahas antisipasi dan langkah untuk meredam agar kerusuhan tidak sempat meluas.

“Sejumlah orang sudah diperiksa terkait dengan kasus itu. Termasuk orang yang memposting gambar-gambar dan bahasa yang berbau provokatif di media sosial, semua itu akan kita telusuri. Dalam kesempatan ini saya mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan FKUB yang langsung turun ke lokasi dan menyelesaikan permasalahan itu,” sebutnya.

Menurut dia, saat ini situasi di Sumut sudah aman dan kondusif. Warga di sekitar lokasi sudah melakukan aktifitas seperti biasanya.

“Sumut saat ini sudah aman dan kondusif, Kapolda Sumut sudah ada di lokasi untuk memimpin langsung proses pengamanan dan pelaksanaan pertemuan FKUB serta jajaran tokoh Agama, MUI, Walikota, Camat, Lurah, Kepling, Kapolres, Komandan Kodim, TNI AL dan lainya. Saya harap, tidak ada lagi yang menyebarkan provokasi yang bisa menimbulkan kekisruhan. Setelah ini kita lakukan evaluasi,” ucap dia.

Sementara, untuk kerusuhan yang ada di Kabupaten Tanah Karo, orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu mengaku juga akan melakukan evaluasi. Sekali lagi, mantan Kepala BNPT ini menegaskan kerusuhan yang menewaskan dua orang warga itu terjadi bukan karena adanya operasi intelijen.

“Saya akan evaluasi seluruhnya, tadi baru melakukan evaluasi tahap pertama. Tahap kedua akan focus pada kerusuhan yang ada di Tanah Karo,” terangnya.

“Tanjung Balai dan Tanah Karo sudah aman. Jadi, Sumut saat ini sudah aman dan kondusif,” tegasnya lagi.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menambahkan, hingga saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan dan memeriksa sedikitnya tujuh saksi. Namun, para terperiksa itu belum bisa dipastikan apakah akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.

“Proses pemeriksaanya masih berlangsung sampai sekarang. Sehingga belum ada kesimpulan apapun terkait status ke tujuh orang tersebut,” jelasnya. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai