CALEG GOLKAR

Perayaan Trisuci Waisak 2561 BE/2017 M Kabupaten Sergai

SERDANGBEDAGAI (medanbicara.com) – Ratusan umat Budha se- Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) secara khidmat menggelar acara perayaan Trisuci Waisak 2561 BE/2017 M yang dipusatkan di Vihara Lokesvara Desa Pon Kecamatan Sei Bamban, Selasa (9/5/2017) malam.
Dalam perayaan tersebut hadir Bupati Sergai Ir. H. Soekirman, Kapolres AKBP Eko Suprihanto, SH, SIK, MH, Kajari Sergai Jabbal Nur, SH, MH, Bhiksu YM Bhante Jinadhammo Mahatera, Asisten Ekbangsos Ir. Kaharuddin, Kadis Pendidikan Drs. Joni Walker Manik, MM, Kadis Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Drs. Santun Banjarnahor, Kadis Sosial Misran, SE, Ketua MUI H. Lukman Yahya, Ketua INTI Sergai Budi Sumalim, Ketua Pembina Yayasan Sosial Muara Sutra Budi Wistan, Ketua Buddha Suci Tebing Tinggi Wardi, Kabag Kesra H. Nasrul Aziz Siregar, Tokoh Pengusaha Nurni Angsana, para Camat se-Sergai, para Bhiksu/Bhiksuni dan tokoh lintas agama.
Pada puncak acara tersebut Bhiksu YM Bhante Jhinadammo Mahatera memberikan wejangan yang mengatakan dengan keberagaman dan kebhinnekaan di Kabupaten Sergai, kami selaku umat Buddha merasa terhormat atas apa yang disajikan saat ini. Begitupun dengan tari dan budaya yang kita miliki adalah berbeda-beda tapi satu tujuannya yaitu kebaikan. “Kita menyadari bangsa kita beragam, namun kita tetap bersatu. “Kebersamaan yang dibalut dengan kebhinekaan dalam umat Budhha bukanlah hanya satu kelompok umat Buddha di sini saja, akan tetapi semua agama Buddha yang pada prinsipnya jangan berbuat jahat, namun berbuat kebaikan, ujarnya.
Bhiksu YM Bhante Jhinadammo Mahatera berpesan kepada para umat Buddha agar jangan sampai kita merasa lebih baik dari yang lain, asal hal tersebut sudah benar, maka itu sudah pasti baik, akan tetapi jika baik, belum tentu benar. Oleh karenanya yang terbaik adalah kita berbuat baik untuk orang banyak, bukan hanya baik untuk diri sendiri. Didalam keadaan buruk dan tidak baik, lebih baik jangan diucapkan dan dilakukan karena itu akan merugikan diri sendiri, sebab sang Buddha adalah insan yang sadar 100% dan tidak ada sedikitpun hal negatif dalam dirinya. Intinya kendalikan ucapan dan selalu berbuat baik agar kita selalu dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai agar tercapai tujuan bersama dalam kedamaian dan kebhinekaan, terangnya.
Sementara itu Bupati Sergai Ir. H. Soekirman yang berkesempatan memberikan sambutan mengemukakan ucapan syukur atas kebersamaan dalam kebhinekaan dalam rangka Trisuci Waisak pada malam ini. Penyampaian nilai-nilai karakter yang disampaikan oleh Bhante Jinadammo adalah sangat penting dalam rangka revolusi mental dan karakter yang sesuai ajaran yang dianut adalah tanggung jawab masing-masing untuk membangunnya dengan mengembangkan lahir dan bathin serta pengendalian diri untuk berperilaku yang lebih baik.
Bahwa berbuat baik tidak merugikan, sambung bupati, dalam hal hukum, pelajari hukum guna menghindari hukuman. Kabar gembira tentang pembangunan infrastruktur jalan tol, irigasi dan jalan adalah hal baik yang harus disampaikan guna memberikan semangat peningkatan taraf perekonomian masyarakat Sergai. Memaknai istilah Memayu Hayuning Bawono baik untuk kita teladani yang artinya mari kita bermanfaat untuk diri sendiri, berguna untuk masyarakat dan berguna untuk jagat raya. Pada saatnya kita akan memanen apa yang kita buat, jika tidak kepada kita, tentu akan ke anak cucu kita. Bagaimana menghadapi situasi yang berubah ini terkait era modernisasi seperti keberagaman budaya, serta kurangnya minat baca dan bersosialisasi karena perkembangan teknologi, hal ini patut kita sikapi guna nilai-nilai kebaikan dapat sampai seperti yang diharapkan, pungkas Soekirman.
Sedangkan Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto, SH, SIK, MH juga menyampaikan rasa syukur karena keberagaman agama dan budaya ditengah masyarakat sangat terjaga dengan baik. Walau nuansa Waisak, namun tetap menganut Bhinneka Tunggal Ika. Pelajaran dari belas kasih sang Buddha mengajarkan bahwa kebaikan yang kita lakukan akan menghasilkan kebaikan, demikian juga jika kita berbuat tidak baik, hasil yang diterima juga tidak baik, ujar Kapolres.
Sebelumnya Ketua Panitia Ir. Jopinter memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perhatian Pemkab Sergai sehingga perayaan keagamaan terutama Waisak malam ini dapat terlaksana. Hal ini juga sebagai bentuk menjaga kebhinekaan dalam keberagaman yang dilakukan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat ini. Trisuci Waisak adalah untuk memperingati 3 peristiwa yg sangat penting yaitu kelahiran sang Buddha, penerangan sempurna, dan parinibana (mangkatnya) sang Buddha. Teladani Sang Buddha yang mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Sedangkan tema perayaan Trisuci Waisak hari ini adalah “Tingkatkan Kesadaran Bersatu Dalam Kebhinekaan, Bersama dalam Kebajikan dan Hidup Rukun Dalam Kedamian, Semoga Semua Makhluk Berbahagia” ungkap Jopinter.(putra)

Mungkin Anda juga menyukai