CALEG GOLKAR

Bupati Sergai Tinjau Tanggul Jebol di Sei Belutu, Ini Katanya…

Bupati Sergai, Ir H Soekirman meninjau tanggul jebol, di Desa Sei Belutu Dusun III, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, Jumat (12/6).(Ist)

Sergai (medanbicara.com)-Bupati Sergai, Ir H Soekirman meninjau tanggul jebol, di Desa Sei Belutu Dusun III, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, Jumat (12/6).

Hadir dalam kegiatan peninjauan Kadis Ketahanan Pangan, Ir H Aliuddin SP, Kadis PUPR, Ir Johan Sinaga MAP, Kabag Umum, M Safran Nst, Camat Sei Bamban, Juniar Marolop Gultom SH, Muspika dan warga sekitar.

Bupati Sergai, Ir H Soekirman dan sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) meninjau daerah irigasi Sei Belutu yang mengalami tanggul jebol lebih kurang sepanjang 10 meter akibat curah hujan yang tinggi.

Jebolnya tanggul ini mengakibatkan beberapa areal persawahan penduduk terendam air dari aliran Sungai Belutu.

“Untuk itu kami hadir dalam rangka monitoring dan memberikan semangat kepada masyarakat serta melihat langsung inisiatif Dinas PUPR, Camat Sei Bamban beserta Muspika, unsur desa sekaligus tokoh masyarakat yang melakukan gotong royong bersama-sama,” kata Soekirman.

Bupati mengapresiasi dan terimakasih kepada seluruh yang hadir atas kekompakkan dalam melaksanakan pekerjaan secara bergotong royong. Begitupun kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah II Sumut yang hari ini memberikan bantuan kawat bronjong guna memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.

Sepanjang 10 meter tanggul yang jebol, saat ini tengah dikebut untuk segera diperbaiki karena melihat cuaca di hulu kemungkinan akan kembali turun hujan. Meminta kepada Camat Sei Bamban agar terus mengimbau warga terutama kelompok tani, P3A, masyarakat, dan pemilik sawah untuk menggiatkan budaya gotong royong.

Dengan menggunakan bahasa Batak yang fasih, Bupati menyebut bahwa masyarakat di desa ini mayoritas bersuku Batak yang berasal dari daerah Tapanuli.

“Maka seperti pepatah Batak, kita harus Marsiurupan, Marsiamin-aminan, Marsitukkol-tukkolan Soasuadirobean dengan kata lain saling dukung-mendukung, seia-sekata dan kompak dalam mengerjakan kebaikan. Semoga dengan kegiatan gotong royong ini sembari kita berdoa agar hujan tidak turun lagi dengan lebat dan debit air di sungai ini tidak akan naik lagi,” kata Bupati.

Seperti yang kita lihat tenaga dari Dinas PUPR dan masyarakat berlomba dengan waktu, mumpung airnya masih surut terus mencoba melakukan perbaikan tanggul yang jebol tersebut agar dapat berfungsi kembali menahan masuknya air ke lahan masyarakat.
“Sekali lagi kami ucapan terimakasih kepada kekuatan masyarakat serta Dinas PUPR dan BWS Wilayah II Sumut, karena dengan bergotong royong maka pekerjaan seberat apapun akan dapat kita selesaikan bersama,” kata Soekirman.

Kadis PUPR, Ir Johan Sinaga, MAP pada sambutanya menyampaikan laporan bahwa Dinas PUPR langsung bergerak ke lokasi jebolnya tanggul setelah mendapatkan instruksi dari Bupati serta laporan dari Camat dan masyarakat. Hal ini adalah reaksi cepat sebagai aparatur pemerintah guna menghadirkan negara ditengah-tengah masyarakat.

“Untuk pelaksanaan perbaikan tanggul yang jebol sepanjang 10 meter ini, kami mengerahkan seluruh jajaran baik dari tenaga honorer maupun ASN yang ada dilingkungan Dinas PUPR bersama Camat, Muspika, serta masyarakat agar perbaikan dapat segera diselesaikan. Untuk material perbaikan tanggul yang jebol ini kami juga mendapat support bahan kawat bronjong dari BWS Wilayah II Sumut,” kata Johan.

Kadis Ketahanan Pangan, Ir M Aliuddin, MP mengatakan, dengan adanya beberapa kerusakan pengairan dibeberapa wilayah di Kabupaten Sergai, disampaikan bahwa belum ada pengaruh langsung atas ketersediaan pangan yang ada.

Sampai kini ketersediaan pangan berupa beras di Kabupaten Sergai masih cukup aman. Namun demikian dia berharap permasalahan tanggul jebol seperti ini dapat secepatnya segera diperbaiki sehingga masyarakat dapat menanam kembali tanaman yang rusak akibat tanggul jebol seperti yang kita lihat pada hari ini. Nantinya pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan akan memberikan bantuan pengganti bibit padi yang terdampak banjir ataupun jebol tanggul tersebut. (yung)

Mungkin Anda juga menyukai