CALEG GOLKAR

Satlantas Polres Sergai Edukasi Bahaya Covid-19 Gandeng Penggiat Seni Budaya, Ada Pocong, Kuntilanak, Tuyul dan Keranda Mayat

Sergai (medanbicara.com)-Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Serdang Bedagai (Sergai) menggelar Operasi Yustisi dalam menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru dengan tema “Ngamen Protokol Kesehatan” Satlantas Polres Sergai.

Giat upaya memutus rantai penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19 ini berlangsung di Jalan Negara No 300 Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, tepatnya di Jalinsum Medan-Tebing Tinggi, depan Kantor Bupati Serdang Bedagai, Sabtu (26/9) pagi.

Kali ini, Satlantas Polres Sergai punya cara unik untuk mengingatkan dan mengimbau masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan yaitu dengan berkolaborasi dengan penggiat seni dan budaya di antaranya Reog, Pocong, Kuntilanak, Tuyul dan Badut bahkan membawa replika keranda mayat.

Pada kesempatan itu, Kasatlantas Polres Sergai, AKP Agung Basuni, SH, SIK kepada wartawan mengatakan bahwa Operasi Yustisi kali ini memang sedikit berbeda dengan sebelumnya.

“Pada hari ini kita bersama para penggiat seni dan budaya memberikan tontonan yang dalam aksinya berisi edukasi kepada para pengguna jalan dan masyarakat akan bahaya dan akibat apabila terkonfirmasi Covid-19. Dalam kegiatan ini, para personel memberikan imbauan baik secara lisan atau melalui papan imbauan, apabila ditemukan para pengguna jalan tidak memakai masker maka akan kita beri pemahaman dan kita beri masker,”bilangnya.

Polres Sergai, sebut AKP Agung Basuni, melalui Satlantas  mengajak masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Sergai. Bahwa saat ini dirinya bersama para penggiat seni budaya mengajak masyarakat menerapkan Protokol Covid-19 dan nantinya dirinya juga akan menggandeng instansi ataupun bidang terkait guna membuat tindakan yang sama dengan hari ini. 

“Dengan aksi pentas seni ini, atau peragaan yang kita sajikan berupa pocong, tuyul serta properti berupa keranda dengan tujuan memberikan edukasi sehingga masyarakat mengerti bahwa di masa New Normal, kita harus selalu menetapkan Protokol Kesehatan Covid-19 jika tidak ingin nasibnya serupa dengan karakter dan replika yang digunakan,”tutupnya. (yung)

Mungkin Anda juga menyukai