CALEG GOLKAR

Aktivis Tanjungbalai Gelar Diskusi Narkoba dan Galang Dana Untuk Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

Kopi darat (Kopdar) aktivis Tanjungbalai Season III, yang dipandu oleh Aswika Marpaung SH, menggelar diskusi tentang narkoba serta penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng. (gus)

TANJUNGBALAI (medanbicara.com)-Kopi darat (Kopdar) aktivis Tanjungbalai Season III, yang dipandu oleh Aswika Marpaung SH, menggelar diskusi tentang narkoba serta penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng, di markas Komapena (Komite Masyarakat Peduli Nusantara) yang diketuai oleh Syafrizal Manurung SH di Tanjungbalai, Jumat (5/10/2018).

Dalam sambutannya mewakili penyelenggara kegiatan, Nazmi Hidayat Sinaga SH mengatakan, kegiatan kopdar aktivis kali ini mengusung tema Dengan Semangat Hari Kesaktian Pancasila, Mari Kita Bentuk Generasi Muda Yang Bebas dari Belenggu Penyalahgunaan Narkoba, dengan sub tema Penetapan Pasal 127 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009, tentang narkotika kepada para tersangka narkotika.

Menurutnya, Kota Tanjungbalai memiliki luas lebih kurang 62 kilometer persegi serta berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang hanya beberapa jam saja sudah bisa sampai ke Malaysia melalui Pelabuhan Port Klang, merupakan akses yang sangat mudah bagi para sindikat narkoba dalam melakukan pengiriman barang haram tersebut melalui sungai-sungai kecil di sepanjang Kota Tanjungbalai dan Asahan.

Narasumber dalam diskusi tersebut Kasat Narkoba Polres Tanjungbalai, BNN Kota Tanjungbalai, Kejaksaan Negeri Tanjungbalai-Asahan yang dihadiri oleh Kasi Intel Kejaksaan, Pemerintah Kota Tanjungbalai yang dihadiri Kesbangpol.

Setelah memutar tayangan tentang harapan dan tanggapan masyarakat Kota Tanjungbalai terhadap maraknya peredaran narkoba di Kota Tanjungbalai oleh panitia, para narasumber memaparkan dan menegaskan mereka sudah melakukan tugasnya semaksimal mungkin walaupun masih banyak kekurangan baik dari alat pendukung serta dan lain lain, dan aparat penegak hukum juga mengimbau kepada kawan-kawan aktivis serta masyarakat untuk ikut serta membantu tugas mereka dalam melakukan pemberantasan narkoba yang saat ini sudah menyerang para generasi muda dan anak-anak di Kota Kerang.

Dari diskusi tersebut ada beberapa pertanyaan dan masukan yang disampaikan dari para aktivis Kota Tanjungbalai antara lain Ridho Damanik SH, Andrian Sulin SH, Ramadhan Batubara, M Azri SH, Aldo dan Syafrizal Manurung SH yang berhasil dirangkum oleh panitia pelaksana.

Bahwa untuk menunjang keterbukaan informasi publik aparat penegak hukum harus memberikan aplikasi khusus agar masyarakat dapat melihat mengakses secara langsung tentang data penangkapan, jumlah pengguna, barang bukti, serta penerapan Pasal 127 dan asesmen sehingga tidak ada lagi spekulasi miring bahwa asesmen hanya boleh bagi mereka yang memiliki uang serta tidak adanya lagi penyalahgunaan dalam penerapan Pasal 127 dalam memutus mata rantai peredaran narkoba.

Selain itu, mari bersinergi bergandengan tangan antara aparat penegak hukum, pemerintah kota, aktivis penggiat sosial dan masyarakat untuk menyelamatkan generasi muda dari belenggu penyalahgunaan narkoba. Acara ditutup dengan doa dan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng.

Dalam acara seasion ketiga ini yang menjadi tuan rumah adalah Komapena (Komite Masyarakat Peduli Nusantara) yang diketuai oleh Syafrizal Manurung SH. Hadir juga DPP GPK RI (Gerakan Pemenrantas Korupsi Republik Indonesia) yang diketuai oleh Ahmad Dhairobi, DPP ANJ (Aktivis Nalayan Jayantara) Indonesia yang diketuai oleh Nazmi Hidayat Sinaga SH, Permmai (Persatuan Mahasiswa Masyarakat Asahan Tanjungbalai) yang diketuai oleh Ahmad Fauzi Hasibuan SH, DPD GM PEKAT IB (Gerakan Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu) yang diketuai oleh Mahmuddin SP. (gus)

Mungkin Anda juga menyukai