CALEG GOLKAR

Antisipasi DBD, Dinkes Tanjungbalai Lakukan Fogging

Tanjungbalai (medanbicarar.com)-Untuk mengantisipasi dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai melakukan Fogging di beberapa lokasi diantaranya Jalan Jamin Ginting Sirantau, Jalan Juanda, Kel Selat lancang, Jalan Beting Semelur, Jalan Sentosa, Kel Sejahtera, Rabu (12/1/2022).

Dalam kesempatan ini Kadis Kesehatan Kota Tanjungbalai dr H Ali Azhari,M. Kes melalui Kasie Penyakit Menular meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan prilaku hidup sehat. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue.

Penyakit demam berdarah harus segera mendapat penanganan medis untuk menghindari dampak buruk. Oleh sebab itu, baik pengidap maupun keluarga perlu mengetahui perbedaan gejala demam berdarah yang muncul dengan gejala penyakit lain, sehingga tidak mengabaikannya. Alidar juga menjelaskan diantara beberapa gejala umum dari DBD yang perlu diketahui adalah:

  1. Demam Tinggi Mendadak
    Demam mungkin sering terjadi pada banyak penyakit. Namun, pada DBD demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD. Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan gejala demam lainnya adalah demam DBD bisa mencapai 40 derajat Celsius. Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk, sedangkan gejala demam pada DBD tidak demikian. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari. Gejala DBD ini juga dapat terjadi pada anak-anak.
  2. Nyeri Otot
    Setelah gejala demam terjadi, pengidap DBD akan merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh, seperti belakang mata, otot, sendi, serta tulang. Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat. Hal ini dapat terjadi pada 4 hingga 10 hari awal saat virus dengue memasuki tubuh. Nyeri otot dapat terjadi bersamaan dengan demam tinggi serta sakit di kepala dan juga dapat menjadi gejala DBD pada anak.
  3. Sakit Kepala Parah
    Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala selanjutnya yang akan muncul adalah sakit kepala parah. Biasanya, rasa sakit terjadi di sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai dengan rasa nyeri pada bagian belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi. Mungkin dengan mengonsumsi beberapa obat sakit kepala dapat membuat gangguan ini mereda untuk sementara.
  4. Mual dan Muntah
    Gejala DBD lainnya yang dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa adalah mual dan muntah. Gangguan ini juga termasuk dalam masalah pencernaan, sehingga juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut atau punggung. Masalah ini dapat terjadi selama dua hingga empat hari setelah paparan virus masuk dan menyerang di tubuh.
  5. Kelelahan
    Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini tentu menyebabkan tubuh menjadi kelelahan, karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

Jika ditemukan gejala tersebut pada keluarga dan masyarakat diminta untuk menguhubungi Puskesmas terdekat untuk memeriksakan diri dan mendapatkan penanganan medis.

Alidar, SKm juga mengimbau masyarakat untuk lebih aktif dalam mencegah perkembangan DBD dengan melakukan hal-hal antispatif diantaranya, menguras bak mandi seminggu sekali, membersihkan juga wadah penampung air lainnya, juga perlu menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air. Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya, pasang kasa dan kelambu nyamuk, jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama, gunakan lotion atau krim anti nyamuk dan gunakan pakaian tertutup saat keluar rumah. (Vin)

Mungkin Anda juga menyukai