CALEG GOLKAR

Astaga! Habis Minum Tuak, Pening-pening Lalat, Batongkar Soal Utang Piutang, Adik Bakar Abang Kandung

Korban dirawat di rumah sakit. (mdc)

TANJUNGBALAI (medanbicara.com)–Seorang pedagang ikan di Tanjungbalai tega membakar abang kandungnya sendiri, gara-gara persoalan utang-piutang, Minggu (25/8/2019) malam kemarin.

Polisi akhirnya meringkus pria bernama Muhammad Aidil alias Amat KK itu di sebuah rumah, di Jalan DI Panjaitan Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai, Senin (26/8/2019) sekira pukul 10.00 Wib.

Cerita berawal ketika Amat KK duduk di salah satu warung tuak di kawasan Pasiran, Tanjungbalai, Minggu (25/8/2019) sekira pukul 20.45 Wib.

Diduga mulai pening-pening lalat alias fly alias mabuk, Amat kemudian teringat untuk menelepon abangnya, Mustafa Kamaluddin.

“Tersangka menelepon abangnya dengan maksud untuk menagih utang pembelian udang swallow yang belum dilunasi,” kata Kapolres Tanjungbalai, AKBP Irfan Rifai dalam keterangannya, Selasa (27/8/2019).

Melalui sambungan telepon tersebut, Mustafa kemudian menyuruh adiknya itu agar datang ke kiosnya.

Mendengar itu, Amat menyangka bahwa abangnya itu akan segera melunasi utangnya.

Selain menelepon Mustafa, Amat juga menghubungi satu lagi abangnya bernama Jamaluddin. Dia kemudian meminta Jamaluddin menjadi saksi dan datang ke kios milik Mustafa.

Singkat cerita, Amat pun bertemu abangnya Mustafa dan langsung menagih utangnya. Namun, hal itu akhirnya berujung cekcok mulut karena Musfata juga mempermasalahkan utang Amat kepadanya.

Berselang sekitar 5 menit saat keduanya bertikai, Jamaluddin pun tiba di kios milik Mustafa. Melihat Jamaluddin tiba, Amat pun berharap agar abangnya itu menasehati Mustafa agar mau membayar utangnya.

Namun, dugaan Amat ternyata meleset, karena Jamaluddin terkesan membela Mustafa.

Emosi terhadap kedua abangnya itu, Amat langsung mengambil botol air minum ukuran sedang berisi bensin dari dashboard sepedamotornya. Tanpa basa-basi, dia langsung menyiramkan bensin tersebut ke tubuh Mustafa dan langsung menyulutnya.

Setelah tubuh abangnya itu terbakar, Amat pun pergi begitu saja meninggalkan kios tersebut. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai