CALEG GOLKAR

Kapal Kandas di Perairan Sei Sembilang Bawa 45 TKI Ilegal, Eh…Saat Diperiksa Ada 1,3 Kg Sabu Dibungkus Sachet Susu

Sabu yang dibungkus sachet susu. (gus)

TANJUNGBALAI (medanbicara.com)-Satpol Air Polres Tanjungbalai mengamankan kapal pengangkut TKI ilegal, di Perairan Sei Sembilang, Kabupaten Asahan, Sumut, Selasa (25/12/2018).

Kapal tersebut dinakhodai Alpian Suhendri, warga Jalan Anwar Idris, Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur, bersama dua orang anak buah kapal (ABK), Mursid, warga Jalan Anwar Idris, dan Juhermanto, warga Gang Sehat, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai.

TKI yang diamankan di dalam kapal. (gus)

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Irfan Rifai SH SIK didampingi Kasatpol Air, AKP Agung Basuni mengatakan, penangkapan berawal adanya informasi mengenai adanya kapal kandas di Sei Sembilang.

Mendengar informasi itu, kemudian petugas Satpol Air Tanjungbalai melakukan cek ke lokasi, dan ternyata benar kapal pengangkut TKI itu kandas di perairan itu.

Petugas memeriksa kotak berisi sabu. (gus)

“Karena kondisinya masih surut, kita adakan evakuasi dengan cara mengurangi beban kapal, hingga berhasil mendaratkannya ke Kantor Satpol Air,” katanya.

Penumpang dalam kapal itu ada 45 orang, terdiri dari 35 laki-laki dan 7 perempuan, serta 3 anak yang masih balita. Keseluruhannya diduga sebagai TKI ilegal asal Port Klang, Malaysia menuju Tanjungbalai.

Saat di Kantor Satpol Air petugas melakukan penggeledahan badan dan barang-barang yang ada dalam kapal. Dalam kapal terlihat ada dus terbungkus plastik hitam yang diduga milik penumpang.

Setelah dus itu diperiksa, di dalamnya berisi sejumlah bungkusan sachet Susu merek Milo, saat dalam bungkusan susu itu diteliti dan dicek di dalamnya, ternyata isinya adalah narkotika jenis sabu.

Jumlahnya sebanyak 50 sachet berisi sabu, dengan berat total mencapai 1.370 gram atau 1,3 kg lebih.

Kapolres Tanjungbalai mengatakan, penangkapan kapal yang mengangkut TKI dan sabu-sabu itu, saat ini dalam proses pendalamam untuk mengungkap kemungkinan terlibatnya jaringan yang lebih besar. (gus/ino)

Mungkin Anda juga menyukai