CALEG GOLKAR

Soal Penembakan 3 Nelayan, Ini Kata Tokoh Tanjungbalai Hajjah Lamsari…

Tokoh masyarakat Tanjungbalai, Hajjah Lolom

TANJUNGBALAI (medanbicara.com)-Tokoh masyarakat Tanjungbalai, Hajjah Lamsari alias Hajjah Lolom mengapresiasi aksi kemanusiaan kelompok aktivis Tanjungbalai yang melaporkan dugaan pelanggaran HAM oleh personel Satpol Air Polres Rohil, dengan mendatangi Komnas HAM, di Jakarta, Rabu (19/92018).

Ketua Partai Bulan Bintang Tanjungbalai itu menjelaskan tindakan kelompok aktivis Tanjungbalai merupakan salah satu cara untuk membela dan mempertahankan nilai luhur maupun harkat dan martabat para nelayan Tanjungbalai, yang memiliki asas yang sama di mata hukum sebagai masyarakat dan berhak dalam mempertahankan kehidupan sebagai nelayan.

Menurutnya, satu dasar identitas Kota Tanjungbalai adalah sebagai Kota Kerang dan ini sudah diketahui oleh siapapun baik tingkat daerah maupun provinsi, yang memiliki filosofi cukup tinggi untuk dapat dihargai sebagai daerah yang didominasi kultur masyarakat bekerja sebagai nelayan.

Makanya, katanya, ketika ada persoalan pelanggaran HAM berat yang dialami 3 nelayan asal Tanjungbalai, yang mengakibatkan satu orang tewas Suharsono (38) dan dua orang kritis Agus (32) dan Irwansyah (31) karena ditembak oleh personel Satpolair Rohil (9/9/2018) lalu, telah mencederai asas kultur Kota Tanjungbalai sebagai Kota Kerang.

“Pelaku penembakan harus diadili dan dijerat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, karena tindakan tersebut sudah melanggar SOP. Tugas seorang aparat mengayomi dan mengamankan bukan menghilangkan nyawa,” kata Lolom.

Sekadar diketahui kelompok aktivis Kota Tanjungbalai yaitu Ridho Damanik, Ade willy, Ferdinand, Nazmi Hidayat, Imam Alajar dan Suyatmelaporkan dugaan pelanggaran HAM oleh personel Satpol Air Polres Rohil, dengan mendatangi Komnas HAM, di Jakarta, Rabu (19/92018). (gus)

Mungkin Anda juga menyukai