CALEG GOLKAR

Subhanallah! Pemuda Turunan Tionghoa Ini Pilih Masuk Islam Saat Peringatan Tahun Baru Islam 1441 H, Ini Pengakuannya…

Wilson mengucap syahadat langsung dibimbing oleh Ustad Muhammad Yahya Waloni, dihadapan ribuan Umat Islam Tanjungbalai. (gus)

TANJUNGBALAI (medanbicara.com)-Wilson (25), pemuda keturunan Cina beragama Budha masuk Islam (mualaf) usai Tabligh Akbar Ustad Muhammad Yahya Waloni, dalam rangka memperingati 1 Muharram 1441 H, Jumat (30/08/2019), di halaman Masjid Raya Sultan Akhmadsyah, Tanjungbalai.

Wilson. (ist)

Syahadat langsung dibimbing oleh Ustad Muhammad Yahya Waloni, dihadapan ribuan Umat Islam Tanjungbalai, yang saat itu terharu melihat kesaksian dalam mengucapkan rukun Islam pertama. Nama Wilson juga berganti menjadi Muhammad Zulhadi Alwi.

Niat masuk Islam anak keempat dari empat bersaudara pasangan, Kadar dan istrinya The Suan Po pertama kali timbul saat duduk di sekolah menengah pertama kelas VIII di SMP Buddish Bodhicitta Medan.

Saat itu warga Tanjungbalai II, Kecamatan Tanjungbalai Selatan itu sudah mulai menghindari bahan makan dan minum yang dilarang dalam ajaran Islam. Lalu memperbanyak silaturahmi dengan msyarakat mayoritas muslim.

Alumni SD Methodis II Tanjung balai itu sempat merantau sekitar tahun 2016 ke Batam selama 1 tahun. Setelah pulang niatnya makin kuat untuk hijrah dan memeluk agama Islam.

Berbagai kalangan Ormas Islam, sahabat, Umat Muslim Tanjungbalai dan Ketua MUI Kota Tanjungbalai, Muallim Sahron Sirait menyambut baik niat alumni SMA Methodis II Tanjungbalai itu.

Muallim Sahron Sirait menuturkan masuk Islamnya Wilson di usia muda merupakan takdir yang telah Allah gariskan dalam sejarah perjalanan hidupnya.

“Kita diajarkan agar selalu berbaik sangka kerena ketentuan Syariat Islam itu memandang dan menghukum sesuatu dari zohirnya, karena kata Rasulullah Islam tidak boleh memandang yang tidak dapat dilihat. Maka persoalan hiat Wilson itu urusannya kepada Allah SWT dan kita akan selalu berdoa agar dia dapat istiqomah dalam menjalani semua ketentuan ajaran Islam," kata Muallim.

Menurutnya, Wilson masuk Islam dan meninggalkan agama sebelumnya itu zohir yang disaksikan, maka umat Islam harus menyambut dengan perasaan gembira disebabkan telah bertambahnya saudara seiman dan seakidah.

"Niat Wilson yang memilih untuk disahadatkan oleh Muhammad Yahya Waloni harus kita pandang positif. Hal ini adalah keinginan Wilson dari keterkaitan hati karena sosok Ustad Yahya adalah juga dulunya adalah nonmuslim," katanya.

"Ada perasaan kebersamaan yang dapat mengurai fakta sejarah hidup begitu penting untuk dikenang dan juga ini bentuk keberhasilan dakwah yang selama ini diperjuangkan oleh Muhammad Yahya Waloni sebagai seorang mantan pendeta dengan status terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana dulunya," pungkasnya. (gus)

Mungkin Anda juga menyukai