CALEG GOLKAR

Walikota Gunungsitoli Meminta Masyarakat Jangan Buang Bangkai Babi di Laut

Walikota Gunungsitoli saat menggelar konferensi pers kepada wartawan, Senin (4/5/2020). (ist/nua)

GUNUNGSITOLI (medanbicara.com)-Hingga saat ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Gunungsitoli mencatat sudah mencapai 1.100 ekor ternak babi, yang mati akibat terserang wabah penyakit african swine fever (ASF) di wilayah Kota Gunungsitoli.

Kematian babi beberapa hari terakhir jauh bertambah 1.000 ekor jika sebelumnya disebutkan Kepala Dinas Pertanian Kota Gunungsitoli, Oimolala Telaumbanua sekitar 100 ekor babi yang mati.

Walikota Gunungsitoli, Lakhomizaro Zebua mengatakan, penyakit wabah virus ASF yang menyerang ternak babi sampai saat ini belum ditemukan obatnya.

“Sama dengan virus corona ini baru dicari-cari obatnya,” katanya.

Hanya saja untuk meminimalisir permasalahan ini, ia menjelaskan, dengan cara memperbanyak sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya mengimbau agar babi-babi yang mati jangan dibuang ke laut. Sebab kalau dibuang ke laut dimakan ikan.

“Ikan yang kita makan itu pasti sisanya beserta air pencuci ikan biasanya di kampung kan di kasih lagi itu makanan babi. Dari situ sumber penularan virus tadi,” jelas Walikota Gunungsitoli saat menggelar konferensi pers kepada wartawan, Senin (4/5/2020).

Untuk memutus mata rantai wabah penyakit virus babi tersebut, Lakhomizaro meminta serta mengimbau masyarakat agar bangkai babi sebaiknya dikubur dalam tanah. (nua)

Mungkin Anda juga menyukai