CALEG GOLKAR

Walikota Pastikan Masyarakat Tanjungbalai Sudah Harmonis

MEDAN (medanbicara.com) – Pasca kerusuhan Suku Agama dan Ras (SARA) di Kota Tanjungbalai beberapa hari lalu, kini kondisinya sudah kembali normal dan kondusif.

“Sudah berakhir kerusuhan di Kota Tanjungbalai. Masyarakat kita sudah kembali harmonis dan bersatu,” terang Walikota Tanjungbalai, M Syahrial, kepada wartawan, Minggu (7/8).

Dalam kerusuhan yang berujung pengerusakan dan pembakaran vihara dan klenteng kondisinya sudah membaik. Masyarakat kembali melakukan perbaikan dan pembangunan terhadap bangunan-bangunan rumah ibadah Tionghoa yang rusak.

Selain itu kata M Syahrial, adanya beberapa pemuda yang diamankan aparat kepolisian dari Polres Tanjungbalai yang diduga sebagai provokator dalam kerusuhan, sudah dibebaskan dengan jaminan langsung dari Walikota Tanjungbalai.

Namun begitu, untuk dua orang yang ditangkap Mabes Polri sebagai provokator kerusuhan di Tanjungbalai menyebarkan foto-foto ke media sosial (medsos) tetap dilakukan pemeriksaan karena melanggar UU Cyber Crime.

“Pemko Tanjungbalai mengajak Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Dandim 033/TBK, Gubernur Sumut, Ketua Pengadilan Tanjungbalai, Kejaksaan Negeri Tanjungbalai, DPRD Tanjung, FKUB dan tokoh masyarakat, bersama-bersama menjaga kerukunan beragama supaya kerusuhan serupa tidak terulang kembali," jelas M Syahrial lagi.

forum komunikasi umat beragama bersama pangdam dan kapoldasu saat meninjau kota tanjungbalai

forum komunikasi umat beragama bersama pangdam dan kapoldasu saat meninjau kota tanjungbalai

Diungkapkan, Pemko Tanjungbalai akan menjalin kerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tanjungbalai, Aliansi Islam, MUI, Kemenag Sumut dan tokoh masyarakat Tanjungbalai, untuk mengantisipasi ada kerusuhan terhadap toleransi umat beragam yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Untuk Meliana warga Tionghoa yang merupakan pemicu kerusuhan di Tanjungbalai sudah meminta maaf kepada pemerintah, masyarakat yang disaksikan langsung Walikota," terang Walikota Termuda di Indonesia tersebut.

Menurutnya, tentang Meliana sebagai aktor utama kerusuhan di Tanjungbalai, pemerintah masih mencermati dan menunggu permintaan masyarakat apakah ia (Meliana-red) boleh tinggal di Tanjungbalai atau tidak.

"Ya kita harus mencermati dulu. Tentunya melihat keinginan masyarakat dan berjanji agar kerusuhan di Tanjungbalai tidak kembali terjadi," terang Syahrial sembari menyebutkan untuk saat ini masyarakat jangan mudah untuk terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang
menginginkan kerusuhan di Tanjungbalai.

"Memang kerusuhan itu tanpa kita duga terjadi. Tetapi, Alhamdullilah, selama seminggu ini bekerja keras Pemko Tanjungbalai akhirnya dapat menyelesaikan masalah kerusuhan," tuturnya.

Selain itu, ditambahkan Syahrial, dalam kerusuhan di Tanjungbalai tidak sampai mengganggu roda perekonomian masyarakat. Bahkan, para investor tetap menanamkan modalnya di Kota Tanjungbalai.

"Alhamdulillah dalam kasus kerusuhan tidak sampai mengganggu sektor perekonomi di Tanjungbalai. Selama seminggu ini telah dilakukan penelitian hasilnya kondisi ekonomi tetap terjaga dan stabil," ucap Syahrial.

Pasca kerusuhan itu, Walikota Tanjungbalai berjanji dan menjamin tidak akan terjadi kembali kerusuhan terhadap umat beragama. Di mana selama ini kondisi kerukunan umat beragama di Tanjungbalai terjalin sangat baik.

"Tiga bulan saya jamin sudah tidak ada lagi unsur-unsur SARA yang dapat mengganggu hubungan umat beragama di Tanjungbalai," pungkasnya.

Pantauan wartawan di lapangan, walaupun tmasih muda Walikota Tanjungbalai, tapi bisa menyelesaikan kasus nasional ini dalam satu minggu. Dan Walikota berharap, kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi generasi muda di Indonesia. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai