CALEG GOLKAR

Wow! Kasus Positif Covid-19 di Sumut Melonjak 22 Kasus, Ajudan Wagubsu Positif Lagi

Mayor Kes dr Whiko Irwan D, Sp B Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut. (hum/prov)

MEDAN (medanbicara.com)–Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) kembali melonjak dan yang tertinggi setelah virus ini terdeteksi memasuki Sumut pertengahan Maret.

Ada penambahan 22 kasus positif dibandingkan hari sebelumnya, sehingga total saat ini ada 179 kasus positif di Sumut.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut. Whiko Irwan saat siaran langsung di Media Center, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Sabtu (9/5).

Menurut Whiko, diperkirakan lonjakan ini terjadi karena berkurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Kita bisa lihat saat ini jalanan semakin ramai, orang-orang kembali berkumpul-kumpul bahkan tidak sedikit yang tidak menggunakan masker. Kedisiplinan yang menurun tampaknya berimbas langsung kepada jumlah pasien positif di Sumut. Jadi, sekarang kami minta masyarakat lebih waspada lagi,” kata Whiko.

Bukan hanya kasus positif Covid-19 yang bertambah, angka kematian akibat penyakit ini juga meningkat. Total yang meninggal per Sabtu (9/5) ada 21 orang, atau bertambah 5 orang. Angka kematian ini juga cukup tinggi, sedangkan yang sembuh tetap di angka 48 kasus dan PDP 158 kasus.

“Sekarang yang sehat, sakit, maupun yang positif dan sudah sembuh harus menggunakan masker, mematuhi protokol kesehatan. Paling tidak lindungi lingkungan Anda sendiri agar anak, orang tua, tetangga Anda tidak terpapar virus ini,” kata Whiko.

Salah satu pasien yang sudah dinyatakan positif dan kembali terinfeksi Covid-19 adalah Ajudan Wakil Gubernur Sumut Ori Kurniawan. Ini merupakan kasus ketiga di Indonesia setelah kasus Blitar dan mantan Putri Pariwisata Indonesia 2008 Albertina Fransisca Mailoa.

“Seseorang yang kembali positif Covid-19 tampaknya tidak membentuk antibody spesifik sehingga peluangnya kembali terinfeksi besar,” kata Whiko.

Melalui video call dengan Whiko, Ori mengatakan dia melaksanakan karantina mandiri setelah dinyatakan sembuh pada 6 April. Namun, dua minggu kemudian hasil tes swab-nya kembali positif Covid-19. Walau begitu Ori tidak mengalami gejala-gejala serius seperti saat dia terinfeksi pertama kali.

“Perasaan sakit tidak ada, hanya merasa flu di tiga hari awal sebelum dirujuk ke RS Adam Malik. Sekarang saya tidak merasa sakit,” kata Ori, saat ditanya Whiko terkait kesehatannya saat ini.

Saat ini yang menjadi tantangan terberat Ori adalah tingkat stres karena sudah lebih satu bulan harus menjalani isolasi baik mandiri maupun di rumah sakit.
“Yang perlu dijaga adalah tingkat stres. Saya mengalaminya, tetapi dengan dukungan keluarga, teman dan Pak Wagub saya kembali semangat untuk sehat dari Covid-19,” terang Ori. (hum/prov/mlk/mbj)

Mungkin Anda juga menyukai