Biaya Boarding Pass PT Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung Naik, Penumpang Kecewa Sarananya Tidak Dibenahi

Penumpang Kapal Ferri bernama Ganti (61 tahun).

Tanjungbalai (medanbicara.com)-PT Pelindo Teluk Nibung Provinsi Sumatera Utara telah menaikkan biaya boarding pas, dari Rp75 ribu menjadi Rp100 ribu. Kenaikan tersebut diterapkan sejak beroperasi pemakaian Dermaga Pasenger Terminal Pelabuhan Teluk Nibung yang baru diresmikan sekitar dua bulan yang lalu oleh PT Pelindo Teluk Nibung.

Kenaikan biaya boarding pass tersebut membuat masyarakat pengguna jasa (penumpang Kapal Ferri) di Pelabuhan Teluk Nibung merasa kecewa. Betapa tidak, sebab sarana di dermaga tidak dibenahi dengan profesional selayaknya Pelabuhan Internasional, sehingga penumpang dari Kapal Ferri dari negara Malaysia dikecewakan dan sempat terjadi komplain.

Seperti yang diungkapkan penumpang Kapal Ferri bernama Ganti (61 tahun) pada Kamis (25/7/2024). Kepada wartawan, Ganti menceritakan ketika itu, ia pulang ke tanah air dari negara Malaysia naik kapal Ferri hari Senin 15 Juli 2024.

Sesampainya di Dermaga Internasional Pelabuhan Teluk Nibung mereka (penumpang) tidak diperbolehkan naik ke dermaga dan masuk ke ruangan guna pemeriksaan oleh petugas terkait, dengan alasan yang disebabkan arus listrik dari PLN mati.

“Kami para penumpang kesal karena hampir tiga jam kami menunggu di atas Kapal Ferri, mana lagi cuaca saat itu sedang panas dan pengap, sungguh tak terbayangkan saat itu perasaan kami masing-masing,” kata Ganti.

Dikatakannya lagi, Tanjungbalai Dermaganya Internasional, tapi saat lampu mati kegiatan di pelabuhan terhenti. Seharusnya PT Pelindo menyediakan mesin genzet untuk mengantisipasi bila arus PLN mati, genzet tersebutlah penggantinya, sehingga aktivitas tetap berjalan/beroperasi sehingga tidak ada yang dikecewakan.

“Ketika kami para penumpang komplein saya sempat dituduh provokator oleh salah seorang karyawan PT Pelindo yang belakangan saya ketahui bernama Wanto, General Bisnis Bagian Tekniknya di Pelindo Pelabuhan Teluk Nibung,” katanya.

“Saya merasa dirugikan dan kecewa atas sikapnya yang arogan menuduh saya sebagai provokator, mana lagi saat itu salah seorang penumpang ada orang asing dari negara luar, sebenarnya kita malu dengan keadaan kondisi pelabuhan yang sudah di kategorikan Pelabuhan Internasional tersebut,” sambungnya.

“Kemana uang begitu banyak diraup PT Pelindo, dan kita selaku masyarakat Indonesia mencurigai kinerja PT Pelindo dan diduga uang tersebut dikorupsi,” ungkapnya dengan nada emosi

Saat dikonfirmasi wartawan, General Bisnis PT Pelindo, Wanto enggan ditemui. Begitu juga saat dihubungi melalui Whatshapnya tidak aktif. (Vin)

Mungkin Anda juga menyukai