CALEG GOLKAR

Menhub Optimis Jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung Beroperasi Maret 2018

Menhub RI, Budi Karya memperhatikan pemaparan dari Kepala Balai Tekhnik Perkeretaapian Sumut, Amanna Gappa tentang progres proyek jalur kereta api angkutan barang Bandar Tinggi-Kuala Tanjung di Kuala Tanjung, Jum'at (24/11) /ekofitri

MEDAN (medanbicara.com)-Menteri Perhubungan (menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengaku, optimis pengerjaan proyek jalur kereta api angkutan barang rute Bandar Tinggi ke Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara selesai dan dioperasionalkan pada Maret 2018 mendatang.

"Tadi, saya sudah mendapat laporan tidak ada masalah dengan pembangunan jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung. Soal tanah hanya dua yang krusial yaitu, Inalum dan Samudera Indonesia. Kalau Inalum sudah datang, Samudera Indonesia juga sudah mau. Yang jelas sudah mau, karena kepentingannya sama. Jadi, soal tanah tidak ada masalah lagi,"kata Budi Karya kepada wartawan usai meninjau kawasan Kuala Tanjung, Batubara, Jum'at (24/11).

Dia menyebutkan, kedatangannya ke Kuala Tanjung juga untuk menjelaskan pesan presiden, Joko Widodo.

"Kedatangan saya kan jelas. Bahasa lugasnya, kami ingin menyampaikan pesan pak Jokowi, jangan lebih dari Maret 2018,"katanya.

Menurutnya, kenapa jalur kereta api angkutan barang Bandar Tinggi ke Kuala Tanjung ini terus dikejar penyelesaiannya, karena Kuala Tanjung merupakan transitment yang strategis bagi kalangan industri.

"Ini bukan untuk saat ini saja, tapi untuk jangka panjang. Kawasan Ekonomi Seimangkei ini akan besar kedepannya. Moda angkutan, jika hanya mengandalkan dari darat, maka akan terjadi seperti di Jakarta. Macet dan kecelakaan. Nah, kalau kereta api apalagi dedikasinya untuk logistik tinggi, maka bisa lebih produktif,"ucapnya.

Oleh karena itu lanjutnya, ia yakin jalur kereta api angkutan barang Bandar Tinggi-Kuala Tanjung bisa beroperasional Maret 2018. Jika sudah dioperasionalkan, selain akan meningkatkan pendapatan dari angkutan barang, sudah tentu akan mengurangi kemacetan dijalan.

"Untuk saat ini kita memang prioritas angkutan barang, mungkin kedepan juga kita pikirkan untuk angkutan penumpang. Karena, kedepan pergerakan orang akan semakin banyak. Apalagi bekerjanya lintas kota. Kalau sudah ada kereta api, paling tidak akan mengurangi kemacetan 40 persen,"ujarnya.

Kepala Balai Teknik Perkeretapian Sumatera bagian Utara (Sumbagut), Amanna Gappa juga mengatakan hal yang sama. Dia yakini jalur kereta api  Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, Batubara sepanjang 21,5 kilometer bisa dioperasikan Maret 2018.

"Sampai saat ini, progres pembangunan fisik sudah mencapai 30 persen. Akhir tahun ini kita targetkan bisa selesai 70 persen dan dioperasionalkan Maret 2018,"kata Gappa.

Gappa menyebutkan, keoptimisanya mengacu telah selesainya masalah pembebasan lahan sebanyak 10 titik/bidang atau sepanjang  543 meter yang sebekumnya terhambat. Seperti, tanah milik warga di km  0 + 875 km hingga  0+975 seluas 3.753 meter persegi dengan panjang 100 meter sudah ada putusan penetapan ganti rugi dari Pengadilan Negeri Simalungun sehingga tinggal menunggu surat BPN.

"Kemudian lahan di kilometer 1+875 hingga 2+000 (seluas 5.442 meter) sepanjang 125 meter. Sejauh ini sudah dimusyawarahkan dengan warga setelah penghitungan oleh  KJPP sudah keluar,"sebutnya.

Sementara itu lanjutnya, tanah warga di km 3+970 hingga 3+975 seluas 853 meter dan panjang 5 meter sedang dalam prose validasi di BPN Sumut untuk dilakukan pembayaran.

"Dengan semua kendala pembebasan lahan bisa selesai, maka diyakini pengerjaan proyek akan rampung sesuai waktu dan beroperasi Maret 2018," ujarnya.

Untuk bisa mencapai target pembangunan proyek sambungnya, maka Baltek Sumbagut juga sudah meminta kontraktor menambah jadwal kerja menjadi tiga shif dari dua shift. Peningkatan kerja dilakukan karena sedang musim hujan sehingga menggangu pekerjaaan.

Dia menjelaskan, pembiayaan proyek itu dengan Sukuk/SBSN  Syariah  sebesar Rp577,696 miliar. Dana itu untuk dua tahun anggaran yakni, tahun 2017 sebesar Rp230, 869 miliar dan 2018 sebesar Rp346, 827 miliar.

 

Kawasan jalur KA Kuala Tanjung ditargetkan bisa beroperasional Maret 2018 mendatang/ekofitri

Kawasan jalur KA Kuala Tanjung ditargetkan bisa beroperasional Maret 2018 mendatang/ekofitri

Ditempat yang sama, Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre Sumut, Aslikan menyebutkan, pihaknya siap mengoperasikan kereta api barang kalau jalur itu rampung.

Aslikan belum memastikan berapa banyak kereta api yang akan melayani jalur itu dengan alasan tergantung pada jumlah volume barang yang diangkut.

"Kalau selama ini kereta api dari Sei Mangkei ke Belawan dilayani dua atau tiga kali seminggu dengan total barang yang diangkut 200 hingga 400 teus per bulan,"ujarnya. (eko fitri)

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai