PKPA Kecam Sekolah Yang Keluarkan Anak Didik Di Tebing Tinggi

Surat kasus pada anak di Tebing Tinggi. Dalam hal ini PKPA mengecam tindakan kekerasan pada anak didik/ist

MEDAN (medanbicara.com)-Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) mengecam keras tindakan Kepala SMKN 1 Kota Tebing Tinggi yang mengeluarkan empat orang anak didik sekolah tersebut karena bermasalah dengan hukum.

“Kami sangat mengecam keras sikap dan tindakan guru BP dan Kepala Sekolah yang mengeluarkan anak didiknya dari sekolah karena hal tersebut merupakan tindakan yang sangat salah,” tegas Direktur Eksekutif PKPA, Keumala Dewi kepada wartawan, Rabu (8/11/2017).

Dijelaskan Keumala, dari pengakuan satu orang anak mereka saat itu sedang magang atau PKL di satu pusat perbelanjaan, tepatnya 11 September 2017. Kemudian, si anak diketahui pihak toko memakan satu jenis es di gudang makanan toko tersebut.

Atas perbuatannya, pihak toko membawa si anak ke Polsek Rambutan dan masalah tersebut telah diselesaikan dimana orang tua si anak telah membayar Rp13 ribu kepada pihak toko.

“Kasus hukum tersebut sebenarnya telah selesai secara restoratif justice,”sebut Keumala yang didampingi Koordinator PUSPA PKPA, Azmiati Zuliah.

Dalam kesempatan ini kata Keumala, PKPA juga mempertanyakan apakah pendidik dan tenaga pendidik di sekolah tersebut sudah memahami Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Sekolah, lanjut Keumala, wajib membentuk gugus-gugus pencegahan kekerasan di sekolah. Gugus tugas inilah yang bertugas mengantisipasi terjadinya permasalahan hukum terhadap anak didik terutama dalam proses belajar mengajar.

“Jadi, sangat penting agar semua sekolah melatih para pendidik dan tenaga kependidikan memahami akar masalah perilaku anak. Melalui gugus pencegahan kekerasan yang beranggotakan orangtua dan guru tersebutlah anak didik dapat dicegah untuk tidak  terlibat dalam perbuatan melawan hukum,” pungkas Keumala. (eko fitri)

 

Mungkin Anda juga menyukai