CALEG GOLKAR

Muhajir Pertama Dihabisi Agus di Ruang Tengah, Kepala Dipukul Sampai Bersimbah Darah…

Tersangka Suryaningkat alias Rio saat pra rekonstruksi. (man)

DELISERDANG (medanbicara.com)–Pra rekontruksi pembunuhan Muhajir (49), istrinya Suniati (50) dan anaknya, M Solihin (13), warga Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, digelar di Mapolres Deli Serdang, Rabu (24/10/2018).

Dalam pra rekontruksi itu terungkap pasangan suami isteri dan anaknya itu dibunuh Agus yang tewas ditembak, Suryaningrat Rio (39), warga Desa Solo, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, dibantu Dian Saputra (29), warga Dusun I Gang Armed, Desa Silau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa itu hanya persoalan sepele.

Agus dan Rio kerap diejek korban Suniati dengan sebutan pasukan gajah, jika melintas di depan rumah korban. Tapi kedua tersangka juga meledek korban dengan sebutan pasukan tuyul, karena korban kurus.

Meski saling mengejek seperti anak-anak, Agus justru sakit hati dan dendam. Agus menyusun rencana untuk menghabisi nyawa korban.

Tersangkan Dian Saputra saat pra rekonstruksi. (man)

Dua pekan sebelum aksi itu dilaksanakan, Agus menelepon Rio agar datang ke Tanjung Morawa. Karena sudah kenal 10 tahun lalu saat masih sama-sama mengaji di Patumbak, Rio pria yang sudah dua kali menikah dan memiliki tiga anak ini menjumpai Agus.

Tiga hari sebelum membunuh korban, Agus pun mematangkan rencana itu. Rio pun setuju dan Dian mengetahui jika Agus dan Rio menghabisi korban tapi tidak mau buka mulut dengan alasan takut sama Agus yang memiliki senjata api rakitan. Sehingga Dian hanya disuruh menjaga sekeliling rumah dari luar

Malam sebelum korban dibunuh, Agus memberikan sebilah sangkur kepada Rio untuk jaga-jaga diri dan menngatakan pura-pura bertamu untuk pinjam duit agar korban tidak curiga.

“Agus bilang dia duluan masuk. Setelah 5-10 menit kemudian aku disuruh masuk,” sebut Rio, saat pra rekonstruksi digelar di Polres Deli Serdang, Rabu (24/10/2018).

Dinihari Selasa (9/10/2018), Agus memanggil korban Muhajir tapi tidak ada sahutan. Lalu Agus mengetuk jendela pintu kamar Muhajir dan Muhajir keluar. Karena kenal dengan Agus, korban Muhajir tidak curiga dan Agus duduk dengan Muhajir di ruang tamu rumah milik korban.

Tak lama, Rio masuk bertamu dan ketiganya duduk di ruang tengah. Agus pun langsung berdiri menyamping membelakangi korban dan mengambil senjata api rakitan dari dalam tas ransel yang dibawanya dan menodongkannya ke kepala Muhajir.
Agus pun mengancam jangan teriak kalau teriak atau melawan akan ditembak.

Lalu Agus mengeluarkan tali dari dalam tasnya dan menyuruh Rio untuk mengikat tangan Muhajir.
Selanjutnya Rio ikut melakban mulut, mata dan tangan Muhajir. Lalu sekring listrik dimatikan Agus, sehingga Suniati terbangun dari kamarnya dan bertanya ada apa? Rio langsung mengancam Suniati dengan sangkur agar diam dan tak melawan.

Lalu Rio mengikat tangan Suniati dan Agus melakban mulut, mata dan tangan Suniati. Kemudian M Solihin keluar kamar dan tanpa buang waktu Agus mengikat tangan M Solihin dan melakban mulut serta matanya. Di saat yang bersamaan, Agus memukul kepala Muhajir hingga tergeletak bersimbah darah.

Agus pun ke dapur untuk mengambil handuk dan melap ceceran darah di lantai. Rio ikut membantu Agus melap darah. Kemudian Suniati ditarik mendekat anaknya dan Agus pergi keluar rumah dengan mengunci pintu dari luar. Sedangkan Rio disuruh menjaga ketiga korban. Karena kelamaan, Rio mengirim SMS kepada Agus agar jangan lama-lama karena Rio merasa ketakutan.

Agus pun menjawab sudah di jalan membawa mobil milik Yayan, warga Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa. “Agus merental mobil Yayan dan saat mengambil mobil, Agus ditemani Dian. Tapi Agus kembali ke rumah korban sendirian,” sebut Rio

Selanjutnya ketiga korban dimasukkan ke dalam mobil dan dibuang ke Sei Belumai, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang. Tiga hari setelah membunuh korban, Agus dan Rio lari ke rumah Joko di daerah Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai. Dan dengan menggunakan bus, Agus dan Rio lari ke Propinsi Riau. Sedangkan senjata api dititipkan Agus ke rumah Yayan.

Kasat Reskrim Polres Deli Serdang, AKP Bayu Samara SIK kepada sejumlah wartawan menyebutkan jika pelaku Agus yang ditembak mati dan Rio yang kakinya juga ditembak itu nekat membunuh korban karena motif dendam karena sering diejek korban. (man)

Mungkin Anda juga menyukai