CALEG GOLKAR

Judi Tembak Ikan Galaxy Zone Diduga Diback-up Perwira Poldasu

MEDAN (medanbicara.com) – Melenggangnya praktik judi ketangkasan tembak ikan di Galaxy Zone, Jalan Gagak Hitam/Ringroad, Medan, disebut-sebut karena dibackingi oknum pejabat di Polda Sumut.

Indikasi ini secara tidak langsung dikemukakan anggota DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan.

“Kalau praktik-praktik judi ini, seperti air mengalir sampai jauh. Jadi, mengalirnya sampai ke oknum-oknum penegak hukum, dalam hal ini petinggi-petinggi di Polda Sumut. Jadi, hal ini sudah menjadi rahasia umum,” ucapnya, Selasa (31/5).

Dia juga tidak menampik, penggerebekan praktik-praktik judi tembak ikan yang dilakukan Subdit III/Umum Dit Reskrimsus Polda Sumut, terkesan tebang pilih.

“Ya, itulah tadi. Jadi, pertama sebaiknya Polda Sumut berkomitmen untuk melakukan pemberantasan praktik judi secara menyeluruh, jangan tebang pilih. Biar asumsi ada pembackingan dari Polda itu tak menyebar di masyarakat,” tukasnya.

Yang kedua, sambung politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, untuk membuktikan keseriusan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) itu, sebaiknya Polda Sumut melakukan razia atau penggerebekan secara rutin.

“Harus rutin merazia atau menggerebek, jangan hanya lips service saja. Praktik-praktik perjudian ini seperti lingkaran setan, semua terlibat. Tanpa terkecuali aparat penegak hukum,” jelasnya.

Untuk memaksimalkan pemberantasan praktik judi tersebut, Sutrisno menyarankan, agar Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi melakukan intervensi.

“Kita minta Gubsu (Erry Nuradi) mengkoordinasikan masalah ini ke Kapolda Sumut, agar pemberantasan itu dilakukan secara menyeluruh,” tegasnya.

Sementara sebelumnya, beredar rumor yang menyebutkan Galaxy Zone diback-up oknum pejabat di Polda Sumut. Terkait hal itu, Kasubdit III/Umum Dit Reskrimum Polda Sumut AKBP Faisal Napitupulu langsung membantahnya saat dikonfirmasi wartawan.

“Kenalpun aku nggak sama pemiliknya,” bantahnya.

Lantas, Faisal seolah melempar tanggungjawab kepada Polresta Medan.

“Kenapa kok Polda saja yang didesak? Kan Polres (Polresta Medan) ada. Begitupun, anggota sedang lidik di lokasi,” katanya.

Untuk diketahui, para penjudi di arena judi tembak ikan Galaxy Zone, Jalan Gagak Hitam/Ringroad sudah terorganisir cukup rapi. Antara pemain sudah saling tahu di mana menukar voucher yang dimenangkannya.

Seperti pantauan wartawan, Senin (30/5) kemarin, yang berpura-pura menjadi pemain di lokasi judi terselubung ini. Agar tidak curiga, wartawan pun ikut main dengan menukar uang pecahan Rp100 ribu untuk bermain di salah satu meja tembak ikan.

Tidak berapa lama, seorang pria etnis Tionghoa yang baru saja menang langsung tersenyum saat ratusan voucher keluar dari mesin. Ia pun beranjak ke mesin penghitung voucher. Petugas mesin pun hanya berkata jumlah voucher yang dimenangkannya. 

“Ada 2.400 ko, koko mau main lagi atau gimana?,” kata petugas itu.

Anehnya, pria berkemeja warna biru itu bukan menukarnya menjadi hadiah handphone. Ia hanya membawa bon voucher itu pergi bersama mobilnya. Saat diikuti pria Tionghoa itu masuk ke restoran cepat saji yang tak jauh dari lokasi.

Saat dipantau, ia kemudian mengarah ke meja salah satu pengunjung dan menukarkan bon voucher itu. Oleh si pria yang duduk di restoran itu pun mengeluarkan uang dan memberikannya ke pria tionghoa tersebut.

Namun lucunya, Kevin selaku Manager Galaxy Zone saat dikonfirmasi tetap membantah kalau usahanya itu permainan judi. Ia mengklaim kalau usahanya hanya game berhadiah handphone.

"Tidak ada itu, tidak ada permianan judi di sini," kilahnya. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai