CALEG GOLKAR

Opss…ODP Virus Corona di Asahan Capai 435 Orang

Pemkab Asahan melakukan penyemprotan disinfektan di setiap kantor pelayanan umum, kantor pemerintahan serta rumah ibadah dan sekolah-sekolah. (ist/mlk/mbj)

ASAHAN (medanbicara.com)-Wabah virus Corona belum berakhir. Kini jumlah orang sehat dalam pemantauan (ODP) dari wabah Covid 19 di Kabupaten Asahan terus kian melonjak. Angkanya telah naik mencapai angka 435 orang.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Kadis Kominfo Asahan, H Rahmat Hidayat Siregar, Kamis (26/3/2020) sore melalui pers rilisnya. Menurut Rahmat, data ODP itu berdasarkan hasil data surveilans dari seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Asahan tertanggal 26 Maret 2020 hingga jam 14.00 Wib.

Rahmat menjelaskan sebelumnya jumlah orang sehat dalam pemantauan sebanyak 438 orang ditambah jumlah orang sakit dalam pemantauan berjumlah 20 orang. Sementara jumlah ODP yang telah selesai menjalani karantina sebanyak 23 orang.

“Jadi total seluruhnya orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Asahan saat ini mencapai angka 435,” terang Dayat.

Masih dikatakannya jumlah ODP sehat terbanyak adalah kaum laki-laki berjumlah 295 orang dan ODP wanita berjumlah 143 orang.

“Jumlah total ODP itu berasal dari hasil pemantauan di 23 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Asahan. ODP terbanyak ada di Kecamatan Pulau Bandring berjumlah 53 orang menyusul Kecamatan Silau laut berjumlah 52 orang. Sedang ODP terkecil ada di Kecamatan Sei Kepayang dengan jumlah ODP 1 orang, BP Mandoge 4 orang, Rahuning 5 orang menyusul Kecamatan lainnya,” sambungya.

Sebelumnya, sedikitnya tercatat ada 142 warga di Kabupaten Asahan berstatus ODP). Dari jumlah tersebut, ada 136 orang kondisi sehat dan 6 orang lainnya sakit dalam pemantauan petugas. Namun demikian, kondisi Kabupaten Asahan sampai saat ini masih berada dalam keadaan terkendali, stabil dan tidak ada satupun warg yang terjangkit COVID-19 alias nihil.

Hal itu disebutkan Bupati Asahan H Surya saat melakukan video conference (VC) kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi di ruang Command Center, Kantor Bupati Asahan, Selasa (24/3/2020) kemarin.

“Walaupun Kabupaten Asahan masih dalam keadaan stabil, tetapi upaya pemantauan terus dilakukan. Hal itu dalam upaya antisipasi dan pencegahan penyebaran wabah COVID-19," sebutnya.

Masih dijelaskan H Surya, bahwa dalam menangani COVID-19, Pemkab Asahan sudah melakukan beberapa usaha preventif dalam menghadapi bencana nasional COVID-19.

“Langkah yang diambil itu antara lain, melakukan penyemprotan disinfektan di setiap kantor pelayanan umum, kantor pemerintahan serta rumah ibadah dan sekolah-sekolah," sambungnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan pihak rumah sakit dan puskesmas telah melakukan pendataan secara riil terhadap warga yang baru datang dari luar negeri atau dari daerah yang terjangkit COVID-19. Kemudian, Pemkab Asahan juga melakukan pemantauansecara ketat kepada warga, melalui Dinas Kesehatan dan petugas gugus tugas percepatan penanganan COVID-19.

Disamping itu, H Surya melaporkan bahwa Pemkab Asahan telah memberikan imbauan kepada masyarakat melalui surat edaran, berbagai baleho, spanduk maupun imbauan secara door to door dan pengumuman secara berkala melalui LPPL RSPD agar waspada dan menjaga kesehatan agar terhindar dari COVID-19.

"Saat ini Pemkab Asahan telah membentuk Satgas percepatan penanganan COVID-19 yang bertugas terus memantau perkembangan warga ODP maupun PDP serta memberikan pelayanan bagi warga masyarakat. Jika ada keluhan, segera dilakukan pemeriksaan baik di tingkat pusksemas maupun rumah sakit," jelas Bupati.

Sementara Gubernur Sumut, Eddy Rahmayadi dalam siaran langsung tersebut menyahuti laporan yang telah disampaikan oleh Bupati Asahan.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan segera mengutus tim, untuk melakukan pengecekan ke daerah dan rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien COVID-19. Apakah fasilitas tersebut sudah layak dan sesuai dengan standar dalam penanganan COVID-19 atau tidak,” sebut Gubsu.

Saat ini masyarakat yang digolongkan dalam status ODP cukup pesat perkembangannya. Dari kondisi itu, masih banyak masyarakat kita yang belum patuh, belum menaati imbauan dan arahan dari pemerintah.

“Hal tersebut membuat semakin besar jumlah individu yang tidak dapat kita pantau. Sebab, tidak dapat dipastikan apakah orang-orang ini termasuk ODP atau
PDP,” sambungya.

Untuk mengatasi hal itu, Gubsu meminta agar seluruh pihak dapat berperan aktif untuk menenangkan masyarakat.

“Laksanakan tindakan yang paling bijaksana untuk memutus rantai COVID-19, berikan arahan kepada rakyat untuk tetap di rumah.

“Giatkan social distancing sampai batas waktu yang belum bisa kita tentukan, tergantung situasi yang berkembang,” pungkas Gubsu. (mlk/mbj)

Mungkin Anda juga menyukai