Pasar Buah Kisaran Senilai Rp 2 Miliar Mangkrak
KISARAN (medanbicara.com) – Pasar Buah Kisaran senilai Rp 2 milyar yang dibangun Pemerintah Kabupaten Asahan tahun anggaran 2017, hingga kini “mangkrak”. Selain tidak kunjung difungsikan, pembangunan pasar dimaksud seperti belum selesai seratus persen, Rabu (16/01/19).
Alhasil, bangunan yang berada di lahan Eks Kantor PDAM Tirta Silau Piasa di Jalan Panglima Polem, Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan itu menjadi kumuh. Selain pelataran di hiasi rumput, kios-kios belum berpintu dijadikan tempat tinggal oleh gelandangan dan pengemis. Bahkan, botol bekas minuman beralkohol juga banyak berserakan.
Koordinator Lembaga Asahan Madani, Dianti Novita Marwa SH, Rabu (16/01/19) di Kisaran, menyayangkan atas kondisi dimaksud. "Kita bukan menyayangkan dibangunnya pasar itu. Justru kita sangat mendukung hadirnya Pasar Buah Kisaran dan ini merupakan langkah pembangunan yang visioner. Yang kita sayangkan, kenapa sampai ada interval waktu penggunaan bangunan yang bernilai milyaran rupiah dan sangat dinantikan masyarakat," tegasnya.
Menurutnya, adalah sangat tidak tepat alasan apapun dialamatkan menjawab berbagai keluhan masyarakat atas belum difungsikannya pasar itu, hingga saat ini. "Mau alasan tidak cukup anggaran, ada pola pembangunan tertentu atau alasan lain. Seharusnya pembangunan dilakukan bertahap dan bisa difungsikan seketika setelah selesai. Ini demi efektivitas anggaran serta mempermudah pengawasan asset," lugas Dianti.
Karenanya, Ia berharap serta sangat mendukung agar Pemerintah Kabupaten Asahan segera melakukan pembangunan lanjutan Pasar Buah Kisaran. "Tentunya agar kota ini lebih tertata dengan baik, lebih bersih dan sentralistik, sehingga masyarakat lebih termudahkan," tukas Dianti.
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Taufiq Zainal Abidin SSos MSi melalui jaringan WhatsApp, Rabu (16/01/19) menegaskan pembangunan Pasar Buah Kisaran rencananya akan segera dilanjutkan, tahun ini juga. "Rencananya tahun ini (2019-Red) ada lanjutan, nilainya ntar saya tanya Bappeda ya," pungkasnya.(yas)
