CALEG GOLKAR

RS Bethesda Gunung Sitoli Bakar Limbah Berbahaya di Pemukiman Warga, Lihat Foto-fotonya…

Lokasi penampungan dan pembakaran limbah B3 dan limbah cair RS Bethesda, Ombolata, Gunungsitoli Selatan. (sut)

GUNUNGSITOLI (medanbicara.com)-Warga khawatir pemusnahan limbah B3 dan limbah cair (bahan berbahaya dan beracun) Rumah Sakit Bethesda di Desa Ombolata, Gunungsitoli Selatan Gunungsitoli, dengan cara dibakar. Lihat foto-fotonya…

Lokasi penampungan dan pembakaran limbah B3 dan limbah cair RS Bethesda, Ombolata, Gunungsitoli Selatan. (sut)

“Saya takut Pak, angin yang meniup dari arah bawah (turunan), asap pembakaran limbah B3 mengepul hingga memasuki kawasan rumah-rumah di sini. Asapnya menimbulkan bau,” kata Ina Sarman Lase kepada wartawan yang meliput aktifitas penampungan limbah B3 dan limbah cair RS Bethesda di Ombolata, Gunungsitoli, Selatan, pekan lalu.

Lokasi penampungan dan pembakaran limbah B3 dan limbah cair RS Bethesda, Ombolata, Gunungsitoli Selatan. (sut)

Ia khawatir karena limbah B3 dan limbah cair rumah sakit berasal dari poli penyakit menular, kronis dan mengandung zat kimia yang berbahaya.

“Saya khawatir asap limbah rumah sakit disebut-sebut menular dan mengandung zat kimia berbahaya dan beracun,” tutur Ina Sarman Lase.

Pembakaran limbah cair dan limbah B3 Rumah Sakit Bethesda di lokasi penampungan mengeluarkan asap tebal membubung ke atas, menyelimuti sebahagian wilayah pemukiman penduduk disertai bunyi letupan.

Dikatakannya, bila angin bertiup dari arah bawah (turunan), asap mengepul dan melanda kawasan pemukiman warga sekitar. Akibatnya asap pembakaran limbah B3 menimbulkan bau.

Karenanya udara di wilayah pemukiman penduduk, lokasi penampungan limbah B3 RS Bethesda kini tidak lagi sehat. Karena tercemar oleh asap limbah B3.

Meskipun secara dini pencemarannya belum ada gejala, namun fenomena pembakaran B3 limbah RS Bethesda apabila tidak dihentikan bisa berpotensi mengancam kelangsungan makhluk hidup di daerah tersebut lama kelamaan.

Menurut sumber yang layak dipercaya, pemilik RS Bethesda disebut-sebut sebagai penampung terbesar limbah cair dan B3 seluruh Puskesmas yang ada di Kota Gunungsitoli kecuali RSU Gunungsitoli Kabupaten Nias.

Pengelolaan limbah cair dan limbah B3 oleh pemilik RS Bethesda diduga belum memperoleh izin operasional. Baik izin penampungan limbah B3 maupun izin lingkungan pemusnahan dari Menteri Lingkungan Hidup sebagaimana yang diatur dalam Permen LH Nomor 5 Tahun 2012.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 Tahun 2012, pemusnahan limbah cair dan limbah berbahaya beracun B3 harusnya menggunakan alat Insenerator yang disinyalir penampung RS Bethesda tidak memilikinya.

Pemilik RS Bethesda, Marthinus Lase yang juga anggota DPRD Kota Gunungsitoli yang dikonfirmasi Kamis (13/12) di rumahnya Jalan Diponegoro Gunungsitoli tidak berhasil ditemui. Menurut salah seorang penjaga apotek, Marthinus Lase sedang keluar.(sut)

Mungkin Anda juga menyukai