CALEG GOLKAR

FPAN DPRD Medan Minta KPPI Membangun Sinergitas Dengan Stakeholder

Ketua FPAN DPRD Medan, T Bahrumsyah berfoto bersama dengan pengurus KPPI Medan, Senin (12/2).

MEDAN (medanbicara.com)-Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, T Bahrumsyah, mendukung kaum perempuan agar lebih banyak berjuang di bidang politik, sehingga kaum perempuan bisa terlibat lebih jauh di parlemen agar bisa berbuat kepada masyarakat.

“Pada prinsipnya saya mendukung penuh agar lebih banyak perempuan berjuang di parlemen. Sebab, selama ini keterwakilan perempuan di parlemen terutama di DPRD Medan belum mencapai keterwakilan 30 persen,” kata Bahrumsyah kepada Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) saat beraudiensi ke FPAN DPRD Kota Medan, Senin ( 12/2).

Bahrumsyah berharap, dengan perempuan terlibat dalam politik, maka akan lebih banyak yang memperjuangkan aspirasi hak-hak perempuan.

“Kalau lebih banyak yang berjuang, aspirasi perempuan mudah-mudahan akan lebih terwakili,” ungkapnya.

Dia pun mengajak, kepada organisasi perempuan untuk bersama-sama membuat politik menjadi menarik bagi perempuan. “Bila perempuan tertarik dalam dunia politik dan mereka diberdayakan, maka akan muncul politisi perempuan yang berkualitas dan sungguh-sungguh bela rakyat,” ucapnya.

Tidak hanya itu, sambung Bahrumsyah, saat ini perempuan memiliki sebuah kontribusi yang  besar dari segala aspek, serta dengan adanya sistem keterwakilan perempuan telah memberikan satu kekuatan.

“Sistem keterwakilan perempuan yang berlaku ini merupakan satu angin segar, apalagi pada bidang pemerintahan pun juga telah diberikan perhatian lebih dengan adanya beberapaa sub bidang kerja. Sehingga, bisa dijalin satu kerjasama yang memiliki manfaat,”ujarnya.

Sementara Sekretaris KPPI Medan, Yusnizar, menyebutkan KPPI merupakan organisasi kumpulan perempuan lintas parpol.

“Organisasi ini memang terdiri dari berbagai perempuan yang sudah memiliki partai politik.Tapi, kami ingin memberikan pendidikan politik kepada perempuan, sehingga perempuan itu diperlukan jadi tidak dianggap bahwa dia hanya hidup di wilayah domestik saja,” pungkasnya. (eko fitri)

 

Mungkin Anda juga menyukai