CALEG GOLKAR

Tabung Gas Bocor Lalu Disambar Api di Pesta Sunatan, 13 Orang Melepuh Termasuk Bocah Yang Disunat

Seorang bocah korban disambar akibat tabung gas bocor dirawat di Klinik Harunz. (mdc)

BATUBARA (medanbicara.com)- Suasana gembira di pesta sunatan yang dihelat di kediaman Junaedi dan Neni, di Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medangderas, Batubara, mendadak gaduh, Jumat (31/8/2018).

Itu terjadi setelah tabung gas bocor dan tersambar api. Akibatnya, belasan orang melepuh terkena sambaran api. Ucok, salah seorang korban yang ditemui wartawan di klinik Harun, Jumat (31/8/2018) siang mengatakan, pagi itu sekitar pukul 10.30 Wib, dia bermaksud memasang tabung gas di dalam rumah untuk memasak pada pesta hajatan tuan rumah itu, untuk membantu yang memasak di luar rumah.
Namun, begitu disambungkan dengan regulator yang masih berhubungan dengan kompor, tabung itu tiba-tiba mengeluarkan gas. Ucok pun buru-buru melepas regulatornya kembali. Tapi ternyata gas tetap saja keluar dari mulut tabung.

“Kami sempat bingung. Kemudian ada yang bilang masukkan ke air. Lalu tabung itu dimasukkan ke ember di dalam kamar mandi. Ternyata gas sudah menyebar ke seluruh ruang dapur, lalu api dari tungku masak di belakang rumah menyambar gas yang menguap dari atas,” beber Ucok.

Seketika itu, orang-orang yang ada di dalam ruangan dapur tersambar api di beberapa bagian tubuh mereka. Tak ayal, suasana pun mendadak histeris seketika.

Setelah berhasil diatasi, seluruh korban kemudian dilarikan ke klinik terdekat. kebanyakan mereka mengalami luka bakar di kaki, pundak dan bagian belakang.

H Harun, Kepala Klinik Harunz mengatakan, ada beberapa korban yang terpaksa dirujuk ke rumah sakit.

“Itu karena luka-lukanya di atas 40 persen, kalau yang tetap di sini hanya sekitar 10 persen,” kata Harun.

Para korban yang dirawat diklinik tersebut adalah Neni, Ilham Fahmi, Kevin, Ridwan, Supriatna, Lupi, Sisi, Sri Astuti, Andi Syahputra, Bambang, Sakiem dan Alfian.
Sementara Dimas, bocah yang akan dikhitan terpaksa dirujuk ke rumah sakit. Pihak keluarga korban akhirnya memutuskan untuk rembug lebih dulu, apakah hajatan ini diteruskan atau ditunda. Sebab yang punya hajatan sudah masak-masak. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai