CALEG GOLKAR

Ternyata! Perselingkuhan Berujung Maut Itu Sudah Hasilkan Benih Cinta Dalam Perut, Ini Pengakuan 2 Tersangka…

Mahyar Siregar dan Susilawati. (mdc)

KISARAN (medanbicara.com)– Pasangan selingkuh Mahyar Siregar dan Susilawati akhirnya ditangkap polisi di Sungai Kebun Sawit, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau Jumat (7/12/2018) kemarin.
Keduanya sempat melarikan diri dan bersembunyi selama 4 hari di Rokan Hulu, setelah Mahyar menikam Rudi Selamat, yang merupakan suami dari Susilawati, Senin (3/12/2018) kemarin. Selain pasangan tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti berupa pisau, sepedamotor dan 2 unit handphone.

Ditemui di ruang tahanan Mapolres Asahan, Sabtu (8/12/2018), keduanya berkisah tentang perseteruan Mahyar dengan Rudi Selamat serta perselingkuhannya dengan Susilawati.

Sambil menangis, Susilawati mengaku menyesali kejadian tersebut. dia mengaku nekat melarikan diri bersama Mahyar karena sudah hamil 2 bulan dari benih pria itu.

Meski dikaruniai 5 orang putra dan putri, Susilawati mengaku perselingkuhannya dengan Mahyar berawal dari kekurangharmonisan hubungan rumah tangganya dengan Rudi Selamat.

Wanita 40 tahun itu mengatakan, rumah tangganya dengan Rudi Selamat sudah kurang harmonis sejak kelahiran anak pertamanya hingga yang terakhir bersama pria itu.

Saat menjalani bahtera rumah tangga bersama pria 55 tahun itu, Susilawati mengaku kerap menerima perlakuan kasar dan kekerasan dari suaminya. Susilawati mengaku sering dipukuli ketika dia meminta uang belanja untuk makan sehari-hari.

“Beli saja apa yang bisa untuk dimakan, jangan banyak kali banyak tanya,” tutur Susilawati, mengulang ucapan sang suami ketika masih hidup bersama.

Susi juga mengaku, bahwa suaminya yang bertubuh tinggi besar dan merupakan anggota salah satu LSM di Asahan itu tidak segan-segan memukulinya.

“Kepala ku pernah sampai berdarah dipukulnya pakek botol. Kalau aku keluar rumah, rambut dijambaknya. Siapa yang nggak kesal kalau cara dia kayak gitu bang. Janganlah bikin aku kaya, bikin batin ku senang aja, aku udah senang kali,” jelasnya.

Ketika ditanya soal hubungan gelapnya dengan Mahyar Siregar, hingga dia melarikan diri bersama pria yang membunuh suaminya Rudi Selamat itu, Susilawati mengaku bahwa perkenalan mereka berawal saat dia bekerja di salah satu warung misop di Kisaran.
Menurut dia, Mahyar Siregar, yang berstatus duda dengan anak dua merupakan pelanggan tetap Susi di warung miso tersebut. Awal perkenalan mereka bermula ketika Susilawati bertengkar dengan suaminya Rudi Selamat.

“Kenalnya di warung miso tempat aku kerja, bang Mahyar sering ke warung. Itulah bang, kalau udah kami berkelahi aku curhat sama dia,” tutur Susilawati.

Mahyar Siregar menjadi tempat curhat Susilawati setiap kali dia bertengkar dengan suaminya Rudi. Curhat itu pun seolah berubah menjadi cinta yang akhirnya berlanjut selama dua tahun, hingga akhirnya Susilawati nekat memilih dan tinggal bersama Mahyar.
Susilawati juga mengaku sudah hampir dua tahun dia dan Rudi bercerai. Hal itu dibuktikannya dengan sepotong surat pernyataan cerai yang dibuat oleh Rudi disaksikan kepala desa setempat.

“Dia (Rudi) pun sudah bilangnya, ‘Udahlah dek, bagus-bagus lah sama dia, yang penting HP mu aktif aja ya. Kalau aku rindu bisa menelepon mu,” kata Susi mengenang ucapan almarhum ayah dari anak-anaknya.

“Anakku yang kecil juga selama ini tinggal samaku, diambil dia,” lanjut Susi.

Dia pun rela meninggalkan Rudi, yang notebene merupakan ayah dari 5 anaknya, untuk kabur bersama Mahyar Siregar, meski saat itu Rudi terkapar meregang nyawa di pinggir jalan desa.

“Aku ikut dialah bang. Aku sudah hamil 2 bulan. Jadi siapa yang bertanggungjawab sama anak di dalam rahim ku ini,” imbuh
Susilawati sembari menyeka air matanya. Sementara itu, Mahyar Siregar mengaku nekat membunuh Rudi Selamat karena kalah bertarung.

“Didobraknya rumah kami, langsung masuk dia ke dalam rumah. Dipukulinya, dipitingnya aku. Didorongnya aku ke dinding sampai berdarah kepala ku,” beber Mahyar.

Beberapa saat kemudian, menurut Mahyar, dia berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Rudi dan langsung berlari ke dapur rumahnya.

“Waktu tangannya terlepas, aku lari ke dapur, ku ambil pisau langsung ku tikam. Gak ada niat mau membunuh aku bang. Tapi karena sudah sakit kali makanya khilaf aku,” paparnya.

Usai menikam Rudi, Mahyar kemudian mengejar kedua putri kandung Selamat, yang membuat mereka berlari ketakutan. Namun, menurut Mahyar, tidak tidak ada niat untuk mencelakai gadis yang juga putri kandung Susilawati itu.

“Nggak ada aku mau membunuh anaknya. Aku ngejar anaknya mau minta kunci kreta (sepedamotor) nya bang,” jelas Mahyar, ketika ditanya kenapa dia mengejar gadis 19 tahun dan 4 tahun itu.

Mahyar juga mengaku sangat mencintai Susilawati apa adanya. Karena itu dia bersedia menikahi wanita yang sudah menjadi ibu dari 5 anak tersebut.

“Aku mau menikah siri dengan Susilawati karena ada surat cerai yang ditulis korban. Sebelum ada surat cerai tersebut, kami hanya bertemu dan cerita aja bang,” jelasnya.

Mahyar dan Susi mengaku menyesali kejadian tersebut. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Mereka juga mengaku siap menjalani hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Menyesal kali kami bang, kami sudah siap menjalani hukuman ini. Aku minta maaf sama keluarga korban yang ditinggalkan atas kejadian ini,” ucap Mahyar Siregar terbata-bata sambil menangis menyesali perbuatannya.

Penyesalan memang selalu datang terlambat. Mahyar kini terancam hukuman 20 tahun penjara, bahkan hukuman mati. Polisi menjerat pria 48 tahun itu dengan pasal 340 KUHPidana.

Sedangkan Susilawati dikenakan pasal 338 KUHPidana, karena diduga turut membantu Mahyar, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Diketahui, Rudi Selamat tewas setelah mendapat beberapa tikaman dari Mahyar, Senin (3/12/2018). Seusai menikam Rudi di hadapan kedua putrinya, Mahyar pun langsung kabur menggunakan sepedamotor milik Rudi. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai