Program Tiktok Jalin Nusantara PPSW & PESADA Bekali Kemampuan Masyarakat Pelaku Usaha

Berastagi (medanbicara.com) – Program Tiktok Jalin Nusantara hasil besutan Asosiasi PPSW bersama PESADA bekali kemampuan masyarakat pelaku usaha di Desa Wisata Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

Edukasi yang diberikan dalam bentuk penambahan keterampilan usaha dan teknologi informasi serta komunikasi selama enam bulan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing rakyat dalam mengembangkan potensi wisata di sekelilingnya. Hal ini terungkap saat pelaksanaan “Diseminasi Program Tiktok Jalin Nusantara Provinsi Sumatera Utara”, Jumat (26/07/2024) di destinasi wisata Taman Seribu Bunga, Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

Menurut Sekretaris Eksekutif Asosiasi PPSW, Fitriani Sunanto program “TikTok Jalin Nusantara” merupakan pilot project yang dilaksanakan di 11 desa di Indonesia. Untuk wilayah Sumatera Utara sambungnya, dilaksanakan di 6 (enam) desa yang tersebar di 4 (empat) kabupaten yaitu Kabupaten Toba, Simalungun, Karo dan Kab. Samosir.

Dalam hal ini, Asosiasi PPSW bersama PESADA terang Fitriani merupakan organisasi perempuan yang memiliki pengalaman cukup panjang dalam penguatan dan mengorganisir kelompok-kelompok perempuan terutama dalam hal ekonomi melalui pengembangan koperasi perempuan dan credit union (CU). Berbekal pengalaman tersebut Asosiasi PPSW dan PESADA dengan dukungan dari TikTok Byte Dance menjalankan program Tiktok Jalin Nusantara. Adapun pada setiap desa, pihaknya merekrut sebanyak 20 orang peserta yang terdiri dari pelaku usaha di desa dan juga anak muda. Mereka sebut Fitriani mendapatkan pelatihan, pendampingan oleh trainer desa.

Para peserta juga sambungnya diberikan dukungan berupa alat-alat produksi, jaringan WiFi gratis, bantuan modal, design kemasan dan fasilitasi untuk mendapatkan legalisasi usaha. Dari amatan yang berlangsung secara kontinyu, pihaknya melihat sejumlah kemajuan melalui kelas belajar dan pendampingan dari para trainer desa.

Lebih lanjut, pada laporannya pendamping desa wisata, Sarma Sigalingging mengatakan program yang telah berjalan sejak Desember 2023 sampai dengan bulan Juni 2024 secara esensial bertujuan pada lahirnya peningkatan kualitas hidup masyarakat terutama perempuan pelaku usaha mikro dengan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menuju masyarakat yang adil dan setara. “Ke depan para pelaku usaha di Desa Wisata Raya ini diharapkan dapat lebih cepat untuk menangkap peluang yang ada. Dengan edukasi untuk penguatan perspektif sebagai pengusaha dan juga keterampilan sebagai pelaku usaha yang berkelanjutan yang telah disampaikan dalam kelas belajar, kami berharap bisa semakin menumbuhkan insting berusaha dari para peserta,”ujar Fitrianti.

Sementara itu, “Diseminasi Program Tiktok Jalin Nusantara Provinsi Sumatera Utara” yang digelar Jumat lalu, bertujuan dalam kerangka berbagi pengalaman, praktik dan rekomendasi dalam penguatan serta pengembangan pelaku usaha mikro di daerah rintisan desa wisata. Para penerima manfaat yang diwakili Yan Berlian Depari dan Desi Tripani Ginting serta trainer desa, Yogi Karmelta Ketaren, menyampaikan capaian, tantangan dan harapan kedepan untuk keberlanjutan program. “Diseminasi Program Tiktok Jalin Nusantara Provinsi Sumatera Utara” juga meminta masukan dari multistakeholder yang hadir.

Diantaranya dari Disbudporapar Karo, Bappedalitbang Karo, Dinas PMD Karo, Dinas Koperasi, UMKM dan Ketenagakerjaan Kabupaten Karo, Kantor Camat Berastagi dan Pemdes Raya. Para stakeholder lantas memberikan dukungan. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah pada soal standart, konsistensi ketersediaan produk dan label. Sehingga, ke depan pemerintah dapat terus mengikutsertakan para peserta kelas belajar dalam setiap event yang dilaksanakan Pemkab Karo. Sementara itu, Direktur BUMDes Raya, Karya Jaya Ginting, mengapresiasi kegiatan “Diseminasi Program Tiktok Jalin Nusantara Provinsi Sumatera Utara” yang digelar di Taman Seribu Bunga. Ia berharap, kegiatan pemberdayaan ini dapat terus dilanjutkan.

“Kami berharap kegiatan serupa dapat berlanjut. Karena kami sadar masih banyak pengetahuan lain guna Pembangunan kesadaran membangun kemajuan di desa kami, utamanya di Taman Wisata Seribu Bunga ini,”ujarnya. (rel)

Mungkin Anda juga menyukai