CALEG GOLKAR

Terungkap! Janda Muda Itu Dihabisi di Kos-kosan Karena Cemburu, Ini 5 Fakta-faktanya…

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing saat menginterogasi Samsir Halomoan Harahap.(ant)

MEDAN (medanbicara.com)–Misteri kematian cewek bernama Rubiah alias Bian (17), di rumah kos-kosan Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur II, Medan Petisah akhirnya terungkap. Personel Unit Reskrim Polsek Medan Baru meringkus tersangka Samsir Halomoan Harahap di kampung halamannya, Padang Bolak, Padang Lawas Utara, Jumat (6/12/2019) lalu. Berikut Fakta-faktanya.

1.Motifnya Karena Cemburu

Dari hasil interogasi petugas, terkuak bahwa aksi itu dilakukan Samsir hanya karena cemburu buta. Keduanya disebut telah menjalin hubungan asmara selama 8 bulan dan belakangan sering terjadi cekcok mulut.

“Ketika tersangka datang ke kos korban, korban sedang menghidupkan musik dugem. Lalu tersangka menganggap korban selingkuh dengan lelaki lain,” ungkap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto saat memaparkan pengungkapan kasus tersebut di Mapolsek Medan Baru, Senin (9/12/2019).

Sebelum menghabisi nyawa Rubiah alias Bian, keduanya sempat bergumul di dalam kamar kos tersebut. Samsir pun sempat menganiaya Rubiah sebelum menghabisi janda yang sudah mendapat 1 anak dari pernikahan sebelumnya.

“Lalu tersangka mengambil Hp korban. Lalu korban meminta dan tersangka tidak memberikannya. Lalu korban mengambil pisau cutter, melihat itu tersangka menangkap dan memukul korban dan diduga juga melakukan penikaman terhadap korban,” lanjutnya.

2.Tersangka Bilang Bunuh Diri

Sementara itu, Samsir saat ditanyai awak media tidak mengakui bahwa dirinya telah melakukan pembunuhan tersebut.

“Aku nggak bunuh, dia bunuh diri pakai kaca. Aku mau menghalangi, makanya tangan aku kena sayat juga,” kilahnya tertunduk.

Samsir yang diketahui masih beristri dan mempunyai 2 anak tak menampik telah menjalin hubungan asmara dengan Bian.

“Aku kenal di diskotek. Dia orang Melayu-Jawa. Di Facebook itu dia pakai marga aku,” jelasnya.

3.Tulisan di Dinding Kamar Pakai Lipstik

Sebelum pergi meninggalkan lokasi setelah menghabisi nyawa Rubiah alias Bian, Samsir ternyata menuliskan kata-kata kasar dan tak senonoh di dinding kamar kos kekasihnya itu dengan tulisan berwarna merah mirip darah.

Menurut Samsir, dia menuliskan kata-kata tersebut karena keduanya seringkali berkelahi soal hubungan asmara mereka.

“Bukan pakai darah itu bang, itu pakai lipstik. Aku emosi kali sama dia. Kami sering berantam, makanya aku tulis itu,” ungkapnya.

Dalam pemaparan pengungkapan kasus tersebut di Mapolsek Medan Baru, polisi juga menghadirkan Kemala Dewi (29), salah seorang kakak sepupu Bian.

4. Menikah Muda, Bercerai Karena Faktor Ekonomi

Pada kesempata itu, Dewi mengungkapkan terimakasihnya kepada pihak kepolisian khususnya Polsek Medan Baru yang berhasil mengungkap kematian adik sepupunya tersebut.

“Terimakasih kepada Bapak Kapolda, Bapak Kapolrestabes Medan dan Bapak Kapolsek Medan Baru yang sudah menangkap pelaku pembunuhan adik kami. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa adik kami,” tuturnya berurai air mata.

Dewi menjelaskan, Bian merupakan bungsu dari 5 bersaudara yang sebelumnya tinggal di Desa Sicanggang, Tanjung Pura, Langkat. Meski masih berusia 17 tahun, Bian sudah dikaruniai seorang putri yang berusia 2 tahun buah pernikahan pertamanya.

“Iya, dia punya anak umur 2 tahun. Dia menikah waktu masih usia 15 tahun. Dia bercerai karena masalah ekonomi juga dulunya,” ucap Dewi.

5. Marantau ke Medan Untuk Menafkahi Anak

Dewi kemudian mengatakan, adik sepupunya itu mengaku merantau ke Medan karena hendak bekerja untuk menafkahi putrinya. Kepada keluarganya, Bian mengaku bekerja di salah satu toko boneka di Kota Medan.

“Dulu dia kerja di rumah makan di Tanjung Pura. Terus dia merantau lah ke Medan, katanya kerja di toko boneka. Anaknya, selama ini tinggal sama orangtua Bian di kampung,” bebernya.

Sepengetahuan Dewi, sepupunya itu baru sebulan belakangan menetap di Medan dan selama itu, Bian itu tidak pernah bercerita tentang hubungannya dengan Samsir.

“Informasi dari keluarga dari kampung, dia baru sebulan menetap di Medan. Cuma kalau sebelum-sebelumnya dia main ke Medan kami juga nggak tau. Dia pun nggak pernah cerita tentang si pelaku ini,” sebutnya. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai