CALEG GOLKAR

Ngeri! Tangan ABG Penjaga Warnet Nyaris Putus Dibacok Pria Berbadan Gemuk, Pelaku Sudah Teridentifikasi, Lihat Videonya Bro…

Pelaku saat hendak masuk ke dalam warnet untuk membacok korban. (screen shoot youtube/mbd)

MEDAN (medanbicara.com)– Sebuah video pembacokan menggunakan kelewang terhadap anak baru gede (ABG) operator warung internet (warnet) bernama Arjun Gea (19), warga Jalan Setia Budi, Simpang Pemda, Medan Selayang, Kota Medan, viral di media sosial (medsos).

Akibatnya, tangan kiri ABG itu nyaris putus dan terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.

Lihat videonya:

Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, operator Warnet MDX Game Online ini menjadi korban pembacokan oleh seorang pria berbadan gemuk ditempat kerjanya di Jalan Setia Budi, Sabtu (16/2/2019) malam.

Informasi yang dihimpun di lokasi, keributan dikatakan berawal dari pertikaian karyawan pedagang Gorengan Gemes–yang berjualan persis di depan Warnet–dengan seorang temannya.

Mendengar ada keributan, Arjun Gea, sang operator warnet MDX keluar dari ruko dan melihat lebih dekat. Namun kehadiran pemuda 19 tahun itu ternyata tak bisa diterima kedua orang yang bertikai. Keributan akhirnya beralih antara karyawan gorengan dengan Arjun.

“Si OP (operator) warnet itukan dengar suara ribut. Jadi dia lihat-lihat. Saya juga sempat lihat. Terus karyawan gorengan yang ribut itu marah sama si OP. Ngapain kau lihat-lihat? Kau lagi satu!” kata pria yang berjualan di sana itu sembari menirukan ucapan karyawan pedagang gorengan.

Merasa kehadirannya tak disenangi, Arjun pun langsung masuk ke dalam ruko Warnet. Tapi, belum sempat masuk, tiba-tiba karyawan penjual goreng itu menarik Arjun lalu memukulnya.

Melihat itu, beberapa rekan Arjun Gea yang berada di dalam warnet pun datang membantu melawan serangan karyawan pedagang gorengan yang belum diketahui identitasnya itu.

“Namanya lihat kawannya diapain, otomatis kawannya kan bantu. Terus karyawan gorengan itu ngambil alat dan mukul kepala OP warnet. Terus langsung masuk ke dalam si OP warnet itu,” tuturnya.

Meski sudah berada di dalam warnet, karyawan gorengan tersebut terus memanggil-manggil Arjun agar keluar dari warnet. Arjun akhirnya terpancing emosi dan kembali keluar dari warnet membawa sebuah balok. Tanpa basa-basi, dia langsung memecahkan steling gorengan Gemes.

“Setelah itu nggak lama ditelpon lah keluarga-keluarga yang punya gorengan ini. Terus datang lah bapak yang punya gorengan. Terus familinya nelepon yang bawa parang itu,” jelas pria berkaos merah itu ketika ditemui di sekitar lokasi keributan.

Marah karena steling gorengan keluarganya dipecahkan, DP pun emosi. Dengan sebilah parang dia mengejar Arjun. Beberapa warga dan pemilik gorengan sudah berusaha menahan, namun lelaki bertubuh tambun itu berhasil lepas dan mengejar Arjun ke dalam ruko warnet.

Di dalam, Arjun akhirnya terpojok ke dinding dan tak dapat berbuat banyak. DP secara membabibuta melayangkan parangnya ke arah Arjun.

Beruntung, meski berkali-kali parang tersebut melayang ke arahnya, Arjun masih bisa berdiri dan menghindar. Sementara DP yang masih dalam kesetanan berhasil dihalau warga.

Beberapa warga kemudian mengamankan Arjun lalu membawanya ke rumah sakit Adam Malik.

Tak jauh beda dengan keterangan pedagang makanan, Arjun Gea yang ditemui di Rumah Sakit Adam Malik juga mengakui bahwa pertikaian itu berawal ketika dia melihat pertengkaran antara karyawan gorengan.

“Gara-gara lihat tukang gorengan itu bertengkar. Pas aku lihat-lihat ada satu yang badan gendut marah, Ngapain kau di sini? Main kita besok ya!” kata Arjun sambil mengulang ucapan pria itu.

Arjun yang tak mau memperpanjang persoalan, akhirnya masuk ke dalam ruko warnet setelah mendengar ucapan itu. Namun, karyawan pedangan gorengan itu terus saja mengejar Arjun ke dalam ruko dan mengajak duel.

Pergelutan pun sempat terjadi antara keduanya. “Main lah kami di dalam warnet sampe berantakan warnet itu,” sebutnya.

Usai duel, keributan itu pun sempat mereda sejenak. Namun, salah seorang lelaki yang diduga rekan karyawan gorengan mengambil kayu dan kembali mengejar Arjun.

Perkelahian pun kembali terjadi. Arjun mengaku dikeroyok oleh karyawan gorengan dan temannya.

“Udah berantakan warnet itu, kawannya ngejar aku pakai kayu. Dipukulinya aku, tapi bisa ku tangkis. Terus nggak tau kayak mana datang dua orang preman yang dipanggil karyawan gorengan itu. Itulah yang bawa parang itu, mau dibacoknya aku. Lari aku ke dalam warnet. Terus dikejarnya, sampai tangan aku kena bacok,” jelas Arjun yang masih terbaring di ruang IGD.

Berbeda dengan keterangan Arjun, pemilik gorengan Gemes bernisial M mengatakan, pertikaian gara-gara ucapan Arjun yang menentang. Padahal M beserta suaminya mendatangi Arjun ke warnet untuk mempertanyakan perihal pengerusakan steling miliknya.

“Kami lagi ibadah, terus ditelepon. Katanya steling dipecahkan orang. Pulanglah kami, sampai di sini kami bagus-bagusnya bertanya sama penjaga warnet itu. Ku tanya, kenapa kau pecahkan. Ini untuk cari makan kami. Tapi jawabannya kayak nantang. Dibilangnya, kenapa rupanya ku pecahkan. Apa urusan mu rupanya,” jelas M sembari menirukan ucapan Arjun.

Mendengar itu, DP yang masih memiliki hubungan keluarga dengan M merasa tak senang. Dengan sebilah parang, DP pun mengejar Arjun ke dalam warnet dan membacok hingga melukai tangan kiri Arjun.

“Gara-gara nantang itulah. Mungkin emosilah keluarga kita ini,” jelasnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal, Iptu Syarief Ginting mengatakan, pihaknya tengah melakuan penyelidikan terhadap kasus tersebut, termasuk memburu pelaku pembacokan.

“Pelaku masih diburu,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (17/2/2019).

Syarief menceritakan, sebelum kejadian berlangsung, korban yang sedang bertugas sebagai operator warnet tersebut melihat adanya keributan di sebelah warnetnya. Kemudian korban dan warga yang berada di warnet keluar untuk melihat apa yang terjadi.

“Lalu seorang yang terlibat keributan, yang diketahui atas nama Krismanto langsung menghardik korban dengan mengatakan apa kau tengok-tengok?” ujar Syarief.

Saat itu jelas Syarief, korban memilih diam dan kembali duduk ke kursi operatornya. Namun tak lama kemudian, Krismanto mendatangi korban ke kursinya, dan memegangi kerah baju korban sambil mengajak korban berkelahi.

“Main kita,” tantang pelaku sebagaimana ditirukan Syarief .

Sambil menarik kerah baju dan membawa korban keluar warnet, kemudian keduanya pun berkelahi. Lalu teman Krismanto yang ada di lokasi kemudian membantu dan memukulkan kayu ke arah korban.

Tak ingin menjadi bulan-bulanan oleh keduanya, korban pun kemudian memilih masuk ke warnet. Tapi teman Krismanto langsung masuk ke dalam warnet sambil menyuruhnya keluar.

“Selanjutnya sambil membawa parang, pelaku kemudian datang ke dalam warnet dan langsung membacok ke arah kepala korban di bagian kiri. Kemudian, korban pun berusaha menangkis tebasan itu, sehingga tangan kirinya mengalami luka bacok,” jelasnya.

Syarief menuturkan, dari pengakuan korban, ia tidak mengenal pelaku dan hanya mengingat ciri-cirinya saja, yakni memiliki badan gemuk dan tinggi. Sementara itu, atas luka yang diterimanya, korban selanjutnya dibawa ke RS Adam Malik untuk menjalani perawatan medis.

“Ciri-ciri pelaku sudah dikantongi. Saat ini kami sedang melakukan pengejaran,” pungkasnya. (mdc/mbd/ig)

Mungkin Anda juga menyukai