CALEG GOLKAR

Ke Malaysia Via Pelabuhan Tikus, Abang Adik Tewas

MEDAN (medanbicara.com) – Sumardi (30) dan Suratmin (25), abang adik warga Kampung Kawa, Desa Ujung Padang, Simalungun merenggang nyawa, setelah kapal yang ditumpangi tenggelam di Perairan Batam, Kepulauan Riau.

Keduanya hendak menuju ke Malaysia melalui perjalanan illegal via pelabuhan tikus Kota Tanjung Balai, menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Pada, Jumat (11/11/2016) sekira pukul 12.30 Wib, jenazah abang adik itu tiba di Bandara Kualanamu dengan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 971 dari Batam.

Petugas Badan Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan di Bandara Kualanamu Dody Manik menerangkan, abang adik ini berangkat ke Malaysia sekira bulan Juli tahun 2016 lalu. Sumardi dan Suratmin berangkat ke Malaysia dari Tanjung Balai.

“Keduanya berangkat secara ilegal dengan paspor pelancong, mereka bekerja di perkebunan sawit di Perak, Malaysia,” tegas Dody.

Lanjutnya, kedua jenasah disambut oleh Suheri (24) adik ipar Sumardi dan Suratmin. Kedua jenasah pun langsung dibawa ke kampung halaman dengan menggunakan ambulans.

“Jenasah disambut adik ipar korban yang ikut ke Batam untuk memastikan jenasah. Selain pihak keluarga, jenasah juga disambut oleh perwakilan Disnaker Sumut, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Medan Amir Sihotang, Koordinator BP3TKI Medan di Bandara Kualanamu Suyoto,” terang Dody.

Menurut Dody, biaya pemulangan jenasah Sumardi dan Suratmin ditanggung pemerintah. “Biaya pemulangan jenasah ditanggung oleh pemerintah,” jelas Dody.

Sebelumnya pada Rabu (2/11) kapal kayu yang ditumpangi Sumardi dan Suratmin serta para TKI lainnya terbalik dan tenggelam akaibat dihempas gelombang di Perairan Batam, Kepulauan Riau.(*)

Mungkin Anda juga menyukai