Dikutip Uang, LPI Sumut Minim Peserta

MEDAN (medanbicara.com) – Pelaksanaan Liga Pelajar Indonesia (LPI) Sumatera Utara (Sumut) minim peserta. Hanya 6 tim masing-masing tingkat SMP dan SMA yang ambil bagian.

Tingkat SMP diikuti Medan, Deliserdang, Batubara, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, dan Tanjungbalai. Sedangkan tingkat SMA, Medan (Panca Budi dan SMA N 15), Labuhanbatu Selatan, Deliserdang, Labuhanbatu, dan Batubara.

Disebut-sebut, minimnya kepesertaan ini akibat adanya pengutipan masing-masing peserta sebesar Rp 3,5 juta, dengan total Rp 42 juta keseluruhan.

“Sangat mengherankan jika peserta LPI Sumut dikutip biaya Rp 3,5 juta. Ini kan pembinaan, seharusnya pemerintah yang memberikan, tapi kondisinya kok malah sebaliknya,” ungkap sumber yang minta namanya tidak disebutkan.

Ketua Pelaksana LPI Sumut, Syafii Pili,
membenarkan adanya uang Rp 3,5 juta masing-masing peserta. Namun, dirinya membantah jika hal tersebut pengutipan yang dilakukan pihaknya.

“Bukan pengutipann itu hasil mufakat, kesepakatan bersama waktu rapat. Semua sudah disepakati bukan pengutipan, itu kontribusi tim Rp 3,5 juta untuk pelaksanaan tingkat provinsi,” ungkapnya.

Disinggung jika minimnya peserta akibat kewajiban membayar Rp 3,5 juta, Syafii pun membantahnya. Katanya, pelaksanaan LPI Kab/Kota berjenjang ke tingkat provinsi.

“Tidak semua kab/kota mengelar LPI. Mereka putar daerah, tidak mungkin tidak digelar tingkat provinsi,” tegasnya.

Ditanya jika pelaksanaan LPI ditampung dalam APBD Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprovsu 2015, mantan pelatih sepakbola tim Sumut Popnas 2015 itu, mengaku hal tersebut tidak ada. Dirinya pun mengaku, dilaksanakannya LPI Sumut, mengingat, LPI Kab/Kota sudah digelar.

“Tidak ada ditampung APBD. Masing-masing daerah sudah putar kompetisi. Sedangkan LPI sudah vakum lama dari Pusat, kan tidak mungkin kami-kami membiayai,” tandasnya.

Dirinya menjelaskan, dana tersebut diperuntukkan selama LPI Sumut berlangsung hingga 17 Desember mendatang. Anehnya, dari pelaksanaan tersebut, hadiah bagi pemenang tidak ada.

"Penggunaan uang tersebut selama pelaksanaan, untuk perangkat pertandingan, wasit, kesehatan, keamanan dan lainnya. Juara nanti dapat piala tetap, bergilir, kalau uang tunai masih kita pikirkan," jelasnya.

Ajang ini sendiri dibuka Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, Baharuddin Siagian di Lapangan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumut Jalan Pembangunan, Medan Sunggal, Senin (14/12). (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai