CALEG GOLKAR

DPD RI Dukung Advokasi Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Wakil Ketua DPD RI, Darmayanti Lubis dalam diskusi mengenai Pendampingan dan Penyelesaian Persoalan Perempuan dan Anak di Pesantren Aisyiyah Medan, Jum'at (16/3) /ist

MEDAN (medanbicara.com)-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Darmayanti Lubis mendukung adanya advokasi terhadap korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi mengenai Pendampingan dan Penyelesaian Persoalan Perempuan dan Anak di Pesantren Aisyiyah Medan, Jum’at (16/3).

Menurut Darmayanti, meningkatnya jumlah kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak menjadi salah satu fokus yang harus ditangani dalam advokasi tersebut. Apalagi, korban kekerasan banyak yang masih bingung untuk melapor atau mengalami trauma sehingga memerlukan pendampingan.

Darmayanti menjelaskan, saat ini banyak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi tetapi tidak terungkap dikarenakan korban ragu untuk melapor kepada yang berwajib. Korban kekerasan akan cenderung dipersalahkan, depresi dan paranoid, dan merasa menjadi aib bagi keluarga.

“Dari sisi budaya mereka malu telah mengalami kekerasan, dianggap sebagai sebuah aib. Akibatnya, kasus kekerasan tidak dapat diungkap dan terselesaikan. Padahal, pelaku masih berkeliaran dan bisa mengulangi perbuatannya. Makanya pendampingan itu penting,” tegasnya.

Menurut Darmayanti Lubis, meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak membuat advokasi itu menjadi penting. Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi pembentukan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Aisyiyah yang didalamnya terdapat paralegal yang siap untuk memberikan advokasi terhadap perempuan dan anak dalam melawan tindak kekerasan.

Apalagi hal tersebut sudah diatur dalam Permenkumham No. 1 Tahun 2018 mengenai pemberian bantuan hukum oleh paralegal.

“Melalui posbakum ini permasalahan permasalahan gender, kekerasan terhadap perempuan dan anak, pencegahan pernikahan dini ataupun human trafficking dapat dibicarakan disini. Saya berharap ini ada di seluruh Indonesia. Saya berharap Aisyiyah yang punya jaringan sampai ke desa bertindak sebagai paralegal dalam melakukan advokasi,” ucap senator asal Sumatera Utara ini.

Dia mengajak, semua pihak untuk terlibat dalam melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Senator asal Sumatera Utara ini mengajak semua pihak untuk terjun dalam langkah kongkret mengembangkan advokasi dalam melawan perilaku yang merusak para perempuan dan juga anak-anak.

“Bukan hanya para ibu yang tergabung dalam Aisyiyah membangun lembaga advokasi, tetapi langkah kongkret ini harus dikembangkan dan dibudayakan, walau pun tentu akan sangat memerlukan lebih banyak pikiran, tenaga, dan biaya,” imbuhnya. (eko fitri)

 

Mungkin Anda juga menyukai