CALEG GOLKAR

Terduga Pelaku Pembunuh Deperum Nainggolan dan Keluarga Terlacak Lewat HP, Begini Kronologisnya…

HS terduga pembunuh satu keluarga di Bekasi. (ist/dtn)

GARUT (medanbicara.com)-Terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora alias HS, ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut. Posisi HS bisa terlacak lewat beberapa petunjuk termasuk komunikasi telepon genggam.

HS dalam pelariannya sempat berkomunikasi dengan pemilik Pondok Ammeera, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Alif Baihaqi, Rabu (14/11/2018). Pada pagi itu, HS datang sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyewa kamar kos milik Alif.

Persinggahan HS yang membawa kabur mobil Daperum Nainggolan didatangi polisi. Polisi lantas meminta pemilik kos menghubungi HS, yang kebetulan belum melunasi pembayaran sewa kos.

“Karena kita pegang nomor teleponnya (HS), akhirnya berusaha kita pancing karena kan belum lunas (membayar sewa kamar kos), (dia) baru bayar Rp400 ribu. Arahan itu juga dari polisi untuk dipancing, akhirnya dilacak. Itu informasi ada di Bandung, lalu ketangkap di Garut," ujar Alif, saat dihubungi, Kamis (15/11/2018).

Mulanya Alif menelepon HS tapi tidak diangkat. Setelah itu, HS mengirim SMS dengan menanyakan pelunasan sisa pembayaran kos.

"Lalu dia bales, 'Oh iya nanti Pak saya transfer pakai m-banking, sekarang saya lagi meeting, gitu ngomongnya," sambung Alif.

Setelah itu, Alif mengaku mengirim SMS kedua kepada HS. "Dari komunikasi itu dilacak," sambungnya.

HS, saat datang ke kamar kos di Cikarang pada pukul 10.00 WIB, Selasa (13/11), membayar uang sewa kos Rp 400 ribu sebagai uang muka dari total Rp 900 ribu yang harus dibayarkan. HS juga sempat mengecek kamar kos dan meninggalkan mobil Nissan X-Trail berwarna silver dengan nopol B-1075-UOG.

"Dia cuma 10 menitan di kosan saya. Dia datang, lihat kamar, naruh mobil, terus balik lagi. Jalan kaki baliknya. Kan kita ada CCTV, tapi sudah diambil polisi," sebut Alif.

Dari pemeriksaan sementara, HS mengelak membunuh satu keluarga di Bekasi. HS beralibi berada di rumah kos Cikarang saat malam pembunuhan.

HS, dari interogasi sementara, mengaku berada di kos-kosan pada malam pembunuhan satu keluarga Daperum Nainggolan, antara Senin (12/11) malam dan Selasa (13/11) dini hari. Pembunuhan ini baru diketahui warga sekitar pukul 06.30 WIB, Selasa (13/11).

"Dia ada di situ. Di kos-kosan itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya secara terpisah.

Dari pelacakan, polisi berhasil menemukan mobil milik Daperum, korban pembunuhan. Hingga akhirnya HS ditangkap di kaki Gunung Guntur pada Rabu (14/11) sekitar pukul 22.00 WIB.

Dari kamar kos di Cikarang, polisi menyita celana berwarna hitam, yang juga terdapat noda bercak darah.

Sedangkan di mobil HS ditemukan bercak darah di seat belt, gagang pintu kanan, juga di karpet bawah kemudi. Temuan ini di-crosscheck dengan temuan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Daperum Nainggolan (sebelumnya ditulis Diperum) di Jl Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi.

"Kita tunggu hasil Labfor. Darah di mobil dan di tempat kos dan darah di TKP apakah ada kesamaan atau keindentikan. Yang penting kita amankan satu orang yang diduga pelaku berinisial HS," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. (dtn)

Mungkin Anda juga menyukai